Main Article Content

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan oleh suatu etnis sering dikenal dengan sebutan etnobotani. Potensi lokal di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai sumber belajar, khususnya tumbuh-tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Tumbuhan Nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki penyebaran dan manfaat di Desa Pagatan Besar yang mayoritasnya didominasi oleh Suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani tumbuhan Nyamplung di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan enam kajian etnobotani Nyamplung pada masyarakat Desa Pagatan Besar.  Kajian botani Nyamplung merupakan tumbuhan berhabitus pohon dengan ciri khas buahnya yang bulat seperti bola kecil dan daunnya yang tebal. Kajian etno-farmakologi Nyamplung yaitu getah pada bagian daun digunakan sebagai obat sakit mata. Kajian etno-sosioantropologi tumbuhan Nyamplung memiliki mitos yang dipercaya masyarakat sebagai tempat tinggal makhluk halus karena memiliki percabangan yang rindang. Kajian etno-ekonomi Nyamplung pada bagian batangnya digunakan sebagai bahan pembuatan kayu bakar, arang, lesung, sampan, sedangkan bagian buahnya dapat dibuat lampu colok. Kajian etno-linguistik Nyamplung berasal dari suara ketika buahnya jatuh ke air, serta kajian etno-ekologi Nyamplung berfungsi sebagai peneduh, penahan abrasi pantai, dan penahan angin laut, serta populasi tumbuhan Nyamplung di wilayah tersebut termasuk ke dalam kategori tidak kritis karena jumlahnya 30 individu/km2.


Kata kunci— Etnobotani, Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Suku Banjar

Keywords

Etnobotani

Article Details

How to Cite
Fadhillah, M. A., Irianti, R., & Mahrudin. (2023). ETNOBOTANI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DI DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT. BIOMA: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 5(1), 89-104. https://doi.org/10.31605/bioma.v5i1.2512