Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri di kelas XI A SMA Negeri 2 Topoyo. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 19 siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Instrumen penelitian berupa angket kemandirian belajar dan lembar observasi, sedangkan analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan rumus N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, sebagian besar siswa berada pada kategori sedang (36,85%) dan 21,05% berada pada kategori sangat rendah, dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,08 (kategori rendah). Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, kemandirian belajar meningkat signifikan, ditandai dengan 26,32% siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 52,63% pada kategori tinggi. Nilai rata-rata N-Gain juga meningkat menjadi 0,47 yang termasuk kategori sedang. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri efektif dalam menumbuhkan kemandirian belajar siswa, bahkan di sekolah dengan keterbatasan sarana. Dengan demikian, pembelajaran berbasis inkuiri direkomendasikan untuk diterapkan secara berkelanjutan sebagai strategi mengembangkan keterampilan belajar mandiri pada jenjang pendidikan menengah.