Indonesian Journal of Ecology and Conservation

PENANGKAPAN LARVA IKAN SIDAT (Anguilla spp.) DI PERAIRAN PANTAI MALUNDA, SULAWESI BARAT

2024-04-14T10:32:19+08:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelimpahan ikan sidat di Perairan Pantai Malunda, Provinsi Sulawesi Barat. Penangkapan larva sidat dilakukan di Perairan Pantai Malunda Provinsi Sulawesi Barat. Alat tangkap berupa seser (hand scoop net) dengan ukuran mata jaring 1 mm digunakan dalam pengambilan sampel. Kegiatan sampling dilakukan sebulan sekali pada malam hari setiap bulan gelap. Sampel dari hasil tangkapan dimasukkan dalam ember yang berisi air sungai yang dilengkapi dengan aerator, selanjutnya dibawa ke laboratorium terpadu Universitas Sulawesi Barat dalam keadaan hidup untuk diidentifikasi dan pengukuran panjang dan berat. Pengukuran kualitas air meliputi salinitas, pH, suhu, dan TDS dilakukan setiap pengambilan sampel ikan. Metode identifikasi berdasarkan karakter kunci Anal Dorsal Vertebrata (ADV) digunakan dengan menghitung jumlah ruas tulang punggung anodorsal (anodorsal vertebrae) dan panjang anodorsal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larva sidat yang ditemukan baik di Perairan Pantai Malunda terdiri dari satu jenis yaitu Anguilla marmorata. Anguilla marmorata yang diperoleh memiliki jumlah ruas tulang anodorsal berkisar antara 14- 18. Kelimpahan ikan sidat tertinggi pada diperoleh pada Bulan Agustus. Kondisi perairan di Perairan Pantai Malunda masih tergolong baik bagi ikan sidat untuk hidup dan berkembang secara optimal.

PENGARUH APLIKASI HERBISIDA PADA SIMPANAN BIJI DALAM TANAH SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN

2024-04-01T00:55:53+08:00

The dominance of broadleaf weeds after A. nilotica control resulted in a decrease in the dominance of grass species in the savanna area of Bekol BNP. Herbicide application in controlling broadleaf weeds is an effective and efficient method. However, the impact of using herbicides on seed storage in the soil is unknown, while seed storage has an important role in the sustainability of vegetation. This study used a completely randomized factorial design with three factors, the factor was soil depth, the type of herbicide, herbicide concentration and control (without herbicide application). The effect of herbicide application on seed germination was analyzed by ANOVA. The results of this study indicated that the application of herbicides had no significant effect on seed germination in soil (P>0.05). So, the use of triclopyr and fluroxypyr herbicides could be considered as one of the measures in controlling broadleaf weeds in the Savama area of BNP.

KEANEKARAGAMAN BURUNG HUTAN DI EMPAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL GANDANG DEWATA KABUPATEN MAMASA, SULAWESI BARAT, INDONESIA

2024-04-01T00:56:58+08:00

Penelitian terkait Keanekaraman burung hutan yang ada di empat desa sebagai penyangga Taman Nasional Gandang Dewata telah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman spesies burung hutan yang ada di empat desa tersebut. Penelitian dilakukan diempat desa yaitu desa Taupe, desa Tondok bakaru, desa Mambulling, desa Rambusaratu. Metode Point count digunakan untuk penelitian dan mengumpulkan data serta menggunakan indeks keanekaragaman, indeks kelimpahan, indeks dominansi, indeks kemerataan, indeks kekayaan jenis, indeks kesamaan jenis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 27 jenis burung hutan yang ditemukan diempat desa tersebut.dengan jumlah individu disetiap desa ialah Desa Taupe (Stasiun 1) terdapat 7 spesies 41 individu, Desa Tondok bakaru (Stasiun 2) terdapat 11 spesies 92 individu, desa 3 terdapat 12 spesies 88 individu dan desa 4 terdapat 9 spesies 211 individu.

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG DI DESA LEMBANG MOKALLANG, KABUPATEN MAMASA, SULAWESI BARAT, INDONESIA

2024-04-01T00:58:29+08:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman jenis capung. Pengamatan menggunakan metode capture recapture yaitu dengan cara menangkap capung, tandai, dan lepaskan kembali. Pencatatan dari setiap jenis capung menggunakan metode jelajah yaitu dengan menelusuri wilayah tertentu dan mencatat, menghitung jumlah individu dari setiap spesies yang ditemukan Penelitian dilakukan selama bulan Agustus 2023 pada 3 stasiun penelitian. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman Shannon – Wiener (H’). Data dianalisis menggunakan aplikasi PAST (Paleontological Analysis Statistic). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 11 spesies dengan total 539 individu dari 4 famili. Jenis capung yang paling banyak ditemukan adalah Pantala flavescens dengan 113 individu. Stasiun I nilai H’=1,993, di stasiun II nilai H’=1,739 dan pada stasiun III nilai H’=1,937. Pada setiap stasiun Nilai indeks keanekaragaman capung di Desa Lembang Mokallang Kabupaten Mamasa adalah termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang.

DISTRIBUSI DAN INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SULAWESI BARAT DAN SEKITARNYA

2024-04-01T01:00:03+08:00

This study elucidates the diversity of birds at the University of West Sulawesi, a region that is part of the Wallacea ecosystem, renowned for its biodiversity. The research involved an inventory of 22 bird species belonging to 17 families, with a total of 180 individuals. Among the observed species, 7 were found distributed across various habitat types, while 13 others were located in habitats less influenced by human activities, such as grasslands, shrubs, and trees. Interestingly, 2 species, Perkutut Jawa and Kacamata Sulawesi, were exclusively found in habitats frequently affected by human activities, like settlements and plantations. The study also reveals that approximately 27.27% of the 22 observed bird species are Sulawesi endemics, while 72.73% are non-Sulawesi endemics. These findings offer crucial insights into the composition and distribution of birds in the research area and have significant implications for conservation efforts. Protecting natural habitats, especially for endemic species, should be a priority. Additionally, a better understanding of how birds interact with human-affected habitats is necessary to develop effective conservation strategies. Further studies on specific species may be required in environments increasingly fragmented by human activities. Advancing knowledge in ornithology is the key to preserving bird diversity in Wallacea.