Main Article Content

Abstract

Anemia pada ibu hamil masih menjadi prioritas penanganan masalah kesehatan oleh kementerian kesehatan. Hal ini terlihat dari masih dilakukannya intervensi pemberian tablet zat besi pada ibu hamil. Banyak faktor yang mempengaruhi anemia diantaranya jarak antara kehamilan sebelumnya dan berikutnya yang pendek dan juga paritas. Di Indonesia prevalensi anemia pada tahun 2016 sebanyak 37%. Di Sulawesi Barat Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 sebanyak 358 per 100.000 kelahiran dan umumnya kematian tersebut disebabkan oleh anemia dan komplikasi pada masa kehamilan. Di wilayah kerja Puskesmas Totoli pada Januari sampai April 2017 terdapat 195 ibu hamil dengan anemia berat 18.9% dan anemia sedang 49.2%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur ibu dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Totoli. Data umur dan paritas didapatkan menggunakan kuesioner, sedangkan data anemia didapatkan dari data sekunder. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu berhubungan dengan anemia (p=0.002) dan paritas juga berhungan dengan anemia (p=0.049). Berarti p< α= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur ibu dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Disarankan terhadap ibu hamil untuk sering memeriksakan kesehatannya minimal 4 kali selama kehamilan dan bagi petugas kesehatan agar dapat mengoptimalkan perannya  berupa pemberian edukasi gizi terhadap pasangan usia subur dan ibu hamil terkait dengan pencegahan masalah anemia.

Keywords

Anemia umur paritas

Article Details