Main Article Content

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia dan menduduki peringkat mematikan di seluruh dunia berdasarkan kategori kelompok penyakit infeksi. Angka prevalensi penyakit ini  meningkat setiap tahunnya terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan pada  pasien tuberkulosis dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masalah keperawatan yang timbul pada pasien adalah bersihan jalan nafas tidak efektif dan pola nafas tidak efektif. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah klien  berfokus pada melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif, untuk membersihkan jalan nafas (laring, trachea, bronchus)  dari secret atau benda asing dijalan nafas, manajemen jalan nafas : dengan mengoptimalkan kepatenan jalan nafas,  dan pemantauan respirasi untuk memastikan kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas. Berdasarkan evaluasi keperawatan diperoleh data sesak berkurang, sputum masih banyak namun encer, dan pasien tidak gelisah.  Penelitian ini memberi saran kepada perawat untuk senantiasa memberikan edukasi pada pasien dan keluarga tentang pencegahan,penularan dan penanganan TB dan pentingnya meminum obat serta akibat yang ditimbulkan ketika obatnya terputus.

Keywords

Asuhan Keperawatan oksigenasi tuberculosis

Article Details

References

  1. Askin, M., Nasir, M., & Pondding, T. (2012). Keperawatan medikal bedah : Sistem muskuloskeletal. Yogyakarta: Erlangga.
  2. Ekawati, DR. (2008). Penatalaksanaan terapi latihan pada kasus post frktur cruris 1/3 tengah dextra dengan pemsangan plate and screw di bangsal bougenvelli rumah sakit orthopedi.prof. Dr. Seeharso Surakarta.www///eprints,ums.ac.id jam 12.06 tanggal 16 Juli 2019
  3. Ermawan, EE. (2016). Upaya peningkatan mobilitas fisik pada pasien orif fraktur femur di RSOP. SOEHARSO SURAKARTA. Di unduh Www.eprints.ums.ac.id jam 22:07 tanggal 10 april 2019, 1-14.
  4. Gusty, PR. (2014). Pemberian latihan rentang gerak terhadap fleksebilitas sendi anggota gerak bawah pasien fraktur femur terpasang fiksasi interna. di unduh di http: ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ jam 22.00 tanggal 01 april 2019, 176-196.
  5. Handayani, G (2016). Pengaruh aktivitas berlari terhadap tekanan darah dan suhu pada pria dewasa normal https://media.neliti.com. jam 20.47 Tanggal 05 Agustus 2019
  6. Indriyaswari, SD. (2017). Upaya penurunan pasien post open reduction internal fisation fraktur ankel dextra.http//jurnalpostOriffraktur.eprints,ums.ic.id jam 12. 06tanggal 16 Juli 2019
  7. Lestari, DEY. (2014). Pengaruh rom exercise dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah (fraktur femur dan fraktur cruris) terhadap lama hari rawat di ruang bedah.d unduh Www.ejurnaladhkdr.com jam 22:16 tanggal 1 april 2019, 2303-1433.
  8. Mubarak & Chayatin, 2007. Buku Ajar Kebutuhan Manusia: Teori dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: Salemba Medika
  9. Nurarif, AH. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan dioagnosa medis & Nanda. Jogjakarta: MediAction.
  10. Putri, KA., & Sarifah, S. (2015). Pengaruh latihan rom terhadap gerak sendi ekstremitas atas pada pasien post operasi fraktur humerus. https://www.neliti.com, 115-222.
  11. Saputra, L. (2013). Pengantar kebutuhan dasar manusia. Tangerang selatan: Binarupa Aksara
  12. Situmorang, K (2012). Kecukupan asuhan nutrisi untuk penyembuhan tulang pada pasien fraktur di RUSD H. ADAM MALIK MEDAN https://jurnal.usu.ac.id.
  13. Sulistyowati, D., & Handayani, F. (2012). Peran perawat dalam pelaksanaan personal hybiene menurut persepsi pasien imobolitas fisik. http://ejournal-S1.undip.ac.id/index.php/jnursing jam 21.00 Tanggal 16 April 2019, 169-174.
  14. Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
  15. Wijaya, SA., & Putri, MY. (2013). KMB 2 (keperawatan medikal bedah. Yogyakarta: Nuha medika.