Main Article Content

Abstract

Konsep dasar manajemen proses pengeringan biji kakao khususnya pada kelompok tani di kabupaten majene, setelah diteliti sampai saat ini masih dilakukan secara manual, mulai dari proses penjemuran dibawah terik matahari, hingga pengecekan terhadap kering tidaknya biji kakao yang dijemur tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk lebih memudahkan petani dalam proses pengontrolan pengeringan biji kakao. Penelitian ini memberikan kemudahan dalam proses monitoring pengeringan biji kakao itu sendiri baik dalam keadaan bepergian. Dengan menciptakan rumah cerdas yang otomatis dapat membuka/menutup atap dengan memanfaatkan sensor ldr, dht11 dan load cell. sistem ini menggunakan ambang batas/threshold dalam pengambilan keputusan, serta monitoring jarak jauh berbasis IoT. Dengan alat ini proses pengeringan biji kakao menjadi lebih efisien karena petani kakao tidak khawatir lagi memikirkan jemuran biji kakao saat berpergian karena adanya sistem IoT didalamnya. Informasi secara realtime juga disampaikan ke aplikasi Blynk yang mencakup suhu kelembaban, berat, serta intensitas cahaya yang didapatkan. Kemudian ketika didapatkan data biji kakao telah kering dengan kelembaban 65%, proses pengeringan dapat dihentikan dengan memanfaatkan button On/Off pada aplikasi

Keywords

Pengeringan Biji Kakao Sensor LDR DHT 11 IoT Blynk

Article Details

How to Cite
Rusman, I., & Muzaki, M. (2025). Perancangan Prototype Smart Monitoring System Tingkat Kekeringan Kakao Berbasis Internet of Things (IoT). Journal of Computer and Information System ( J-CIS ), 8(1), 51-63. https://doi.org/10.31605/jcis.v8i1.5140