Main Article Content

Abstract

Sungai Majene adalah salah satu sungai di prvinsi Sulawesi Barat yang mempunyai luas daerah aliran sungai (DAS) sebesar 26590 m² dengan Panjang sungai sekitar 11659 m Di sungai ini sering terjadi banjir yang banyak menyebabkan banyak kerugian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penyimpangan nilai debit banjir rencana dari Metode Rasional dan Haspers dengan data debit terukur sungai sehingga perlu adanya kajian ketelitian untuk mendapatkan debit banjir rencana yang sesuai dengan keadaaan sebenarnya di lapangan. Untuk menghitung debit banjir di sungai majene digunakan data curah hujan di stasiun Meteorologi Majene, dengan periode pencatatan tahun 2013 s/d 2022 dan menggunakan peta topogravi skala 1:50.000. Dalam penelitian ini digunakan Metode Rasional dan Metode Haspers. Dari hasil analisis debit banjir rencana untuk masing-masing metode dengan periode ulang 10 tahun diperoleh analisis dari metode rasional sebesar 370,69 m³/det sedangkan metode haspers sebear 5.141,30 m³/det Dari hasil analisis ke dua metode tersebut didapat debit banjir rencana metode haspers lebih besar dari pada debit banjir rencana metode rasional. Adapun Faktor yang mempengaruhi debi banjir diantaranya; Adanya penumpukan sedimen di beberapa titik pada sungai majene sehingga terjadi penyempitan saluran serta luas penempang saluran yang tidak sesuai hingga tidak mampu menampung debit banjir tertinggi yang mengakibatkan meluapnya air ke daratan/pemukiman.


Kata kunci : Sungai Majene, Debit Banjir, Metode Rasional dan Metode Haspers

Keywords

Sungai Majene Debit Banjir Metode Rasional Metode Haspers.

Article Details

References

  1. Aryani, N., Ariyanti, D. O., & Ramadhan, M. (2020). Pengaturan Ideal tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia (Studi di Sungai Serang Kabupaten Kulon Progo). Jurnal Hukum Ius Quia Iustum,27(3). https://doi.org/10.20885/iustum.vol27.iss3.art8
  2. PP No. 37. (2012). Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 37 tahun 2012 tentang pengelolaan daerah aliran sungai. 1-94
  3. Ria, P. T. (2018). Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako. 6(1), 1–11.
  4. Siahaan, R., Indrawan, A., Soedharma, D., & Prasetyo, L. B. (2011). kualitas air sungai Cisande, Jawa Barat - Banten (Water Quality of Cisande River, West Java - Banten) Water Quality of Cisande River, West Java - Banten.9.
  5. Suadnya, D., Sumarauw, J., & Mananoma, T. (2022). Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Muka Air Banjir Banjarsari Daerah Aliran Sungai Juana Dengan Metode HSS SCS. Jurnal Sipil Statik, 5(3), 143–150.
  6. Sulaiman, M. E., Setiawan, H., Jalil, M., Purwadi, F., S, C. A., Brata, A. W., & Jufda, A. S. (2020). Analisis Penyebab Banjir Di Kota Samarinda. Jurnal Geografi Gea, 20(1), 39–43.
  7. Teknik, F., Sipil, J., Sam, U., & Manado, R. (2018). Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai Takawan di Titik 250 m sebelah Hulu BEndung .6(5), 269-276.
  8. I Putu Sutawinaya, I. N. (2017). perbandingan metode jaringan saraf tiruan pada peramalan curah hujan. Jurnal Logic. VOL. 17. NO. 2, 92-97.
  9. Kurniawan, A. (2020). Evaluasi Pengukuran Curah Hujan Antara Hasil Pengukuran Permukaan (Aws, Hellman, Obs) dan Hasil Estimasi (Citra Satelit =GSMaP) Di Stasiun Klimatologi Mlati Tahun 2018. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4, No. 1, 1-7.
  10. Ningsih, D. H. (2012). Metode Thiessen Polygon untuk Ramalan Sebaran Curah Hujan Periode Tertentu. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik Volume 17, No.2, 154-163.