Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste dalam perebutan lahan pada titik Un-Surveyed Segment dan Un-Resolved Segment. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji budaya Atoni Pah Meto dalam resolusi konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Distrik Oecusse. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa, Budaya Atoni Pah Meto dalam resolusi konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste pada titik Un-Surveyed Segment dan Un-Resolved Segment dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu 1) kedua kelompok masyarakat bertemu dan saling menyuguhkan sirih pinang (maloe mamat); 2) dialog bersama (tamolok tabua); 3) ritual adat (natone); 4) sumpah adat (tiun menu).
Keywords
Article Details
Authors who publish their manuscripts in this Journal agree to the following conditions:
- Copyright in each article belongs to the Universitas Sulawesi Barat (Copyright ©)
- The author acknowledges that this journal has the right to publish articles with the copyright holder to Universitas Sulawesi Barat.
- It is prohibited by law to copy or duplicate part or all of the contents of articles in this journal in any way and in any form and is prohibited from distributing the articles either electronically or printed without written permission from the Mandar Social Science Journal
References
- Alwasilah, C.A.(2015). Pokoknya Studi Kasus; Pendekatan Kualitatif.Bandung; PT Kiblat Buku Utama
- Bjarne Vestergaard, Erik Helvard, dan Aase Rieck Sørensen, Conflict Resolution-Working with Conflicts, (Kopenhagen: Danish Centre for Conflict Resolution, 2011).
- Creswell. J.W. (2008). Research design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
- Koendjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta; PT Rineke Cipta
- Kusnadi. 2002b. Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber daya Perikanan Yogyakarta. LKiS
- Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Niklas L.P. Swanström dan Mikael S. Weissmann, Conflict, Conflict Prevention and Conflict Management and Beyond: A Conceptual Exploration, (Uppsala: the Central Asia-Caucasus Institute & Silk Road Studies Program, 2005)
- Sanak, Y. (2008). Jejak Desentralisasi Politik di Biinmaffo Sejak Zaman Kolonial Belanda. BTN Kolhua; Gita Kasih
- Sanak, Y. (2019). Sedarah Beda Bendera. Sejarah Konflik Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
- Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kulitatif. Bandung: ALFABETA
- Syamsul Hadi, et.al., 2007. Disintegrasi Pasca Orde Baru: Negara, Konflik lokal dan Dinamika Internasional, , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, , hal. 272
- Yin, K. R. (2015).Studi Kasus; Desain & Metode. Jakarta; PT Grafindo Perkasa
- Binsasi, H & Korbaffo, Y.S. (2022). Alasan Masyarakat Kecamatan Bikomi Nilulat Menolak Penyelesaian Sengketa Batas Indonesia-Timor Leste di titik Un- Surveyed Segment.Jurnal Poros Politik. Volume 2 Nomor 3.
- Binsasi, H. (2019). Peran Publik dalam Upaya Penyelesaian Sengketa Perbatasan Indonesia dan Timor Leste melalui Pendekatan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) (Studi Kasus Pada Perbatasan Darat Kabupaten Timor Tengah Utara dan Distrik Oekusi). (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia.
- Kalembang, E. (2018). Tanah Ulayat Sebagai Simbol Eksistensi Adat-Istiadat: Studi Kasus tentang Konflik Tanah Ulayat di Perbatasan Republik Indonesia (RI) dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Segmen Bijael Sunan/Oelnasi. Sabda Volume 13, Nomor 1
- Kolne, Y. (2017). Penyelesaian Konflik Perbatasan Un-Resolved and Un-Surveyed Segmen Bijalele Sunan-Subina-Oben Melalui Pendekatan Budaya. Jurnal Ilmu Politik, Volume 8, Nomor 2
- Korbafo,S.Y. (2018). Konflik Masyarakat Perbatasan Indonesia Dan Timor Leste Dalam Pendekatan Non-Tradisional. (Tesis). Universitas Airlangga.
- Nino. H (2018). Konflik Sosial dari Masyarakat Perbatasan Indonesia dan Republik Demokrasi Timor Leste: Studi Kasus di Perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dan Distrik Oecusse. RJOAS, Volume 9, Nomor 81
- Sasi, Damasius. 2016. Perubahan Budaya Kerja Pertanian Lahan Kering Atoni Pah Meto Di Kabupaten Timor Tengah Utara. Paradigma Kajian Jurnal Budaya. Vol. 6No. 2( 2016): 14 5–164 Universitas Nusa Cendana.Kupang
- Sumber Internet
- Beritasatu.com. 2013. Warga Perbatasan Indonesia-Timor Leste Terancam Konflik. Diakses melalui http://sp.beritasatu.com/home/warga-perbatasan-indonesia-timor-leste-terancam-konflik/29874 pada 03 Juni 2022.
- Kompas. 2013. Timor Leste Caplok Tanah Indonesia, Warga TTU Mengadu ke Kodim. Diakses melalui http://regional.kompas.com/read/2013/04/05/15384940/timor.leste.caplok.tanah. indonesia.warga.ttu.mengadu.ke.kodim pada 03 Juni 2022
- Tempo.co. 2014. Warga Timor Leste Diduga Serobot Wilayah Indonesia. Diakses melalui https://nasional.tempo.co/read/news/2014/10/23/058616496/warga-timor-leste-diduga-serobot-wilayah-indonesia pada 03 Juni 2022
- Liputan 6.com. 2017. Akhir sengketa batas Indonesia dan Timor Leste. Diakses melalui https://www.liputan6.com/regional/read/3193326/akhir-sengketa-batas-indonesia-timor-leste pada tanggal 04 juni 2022.