Main Article Content

Abstract

Realita dalam kehidupan manusia di dunia,  manusia diciptakan terdiri dari laki-laki dan perempuan dan ditempatkan menjadi penduduk dunia, manusia hidup berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, serta masing-masing mempunyai budaya tersendiri. Dalam kehidupan, manusia cenderung mempunyai keyakinan dan kepercayaan. Keyakinan dan kepercayaan yang melekat pada diri manusia membuatnya leluasa memilih agama. Agama yang diyakini dan dipercayai berpotensi  memberikan kebahagian dan kesejateraan hidup lahir dan batin. Hanya saja dalam kenyataan, pemeluk agama-agama  pada akhirnya tidak merasakan hidup bahagia dan sejahtera, sehingga banyak yang memutuskan pindah agama, karena agama yang menjadi pilihannya diyakini keberanan dan dipercaya sebagai agama yang benar dan dapat memberi ketenangan hidup lahir dan batin. Di Indonesia, seluruh penduduk diberikan keluasan untuk memilih agama, sehingga ditemukan penganut agama yang berbeda-beda, ada penduduk yang memilih Agama Hindu, Budha, Kristen, Kong Hu Cu dan Islam. Penganut agama yang berbeda-beda yang berdiam di Indonesia memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam jurnal ilmiah ini, akan tergambar cara mempertemukan ajaran agama dalam perspektif hukum Islam dengan mengunakan pendekatan sosial dan filosofis dan juga sebagai cara mempertahankan titik temu penganut-penganut agama dalam bentuk kesadaran, bersikap tenggang rasa dan ketaatan kepada pemerintah.

Keywords

Pluralisme Agama Hukum Islam Pemeluk Islam

Article Details

References

  1. Abduh, Muhammad. Tafsir al-Qur’an al-Hakim, jil. V, Mesir: Maktabah al-Manar, 1238 H.
  2. Aziz bin Muhammad Shaleh, Abdul. At-Tafsir Muyassir, Cet. V, Madinah: Nukhbatin minal ‘Ulama’i, 2013 M./1434 H.
  3. bin Sumadih, Muhammad. Mukhtashor min at-Tafsir al-Imam Ath-Thabary, cet. 6, Beirut: Dar al-Fajrul Islam, 1998
  4. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mahkota, 1089
  5. Fu’ad Abdul Baqy Muhammad, Shahih Muslim bi Syarhi An-Nawawy, Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th.
  6. Ibnu Katsir, Ismail. Tafsir Al-Qur’anu Al-Adzim, Indonesia : Toha Putra, t.th.
  7. Imarah, Muhammad. al-Ikhtilaf wa at-tanawwu fi lthar al-wihdah, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattamil dengan judul Islam dan Pluralistik, cet. 1, Jakarta: Gema Insani Press, 1999.
  8. Manaf Mujahid, Abd. Sejarah Agama-Agama, Cet. I, Banjarmasin: PT. Raja Grapindo Persada, 1994
  9. Muhammad al-Hamsy, Hasan. Tafsir wa Bayan, Beirut : Dar Ar-Rasyid, t.th.
  10. Musthafa Al-Maragy, Ahmad. Tafsir Al-Maragy, Beirut : Darul Fikri, t.th.
  11. Qamaruddin, Shaleh dkk. Asbabun an-Nuzul, cet. 5, Bandung: Diponegoro, 1985
  12. Shaleh, Muhammad. Syarhul Kabir alal Arba’in an-Nawawy, cet. 2, Mesir: Maktabah Islamiyah, 2008 M./1429 H.
  13. Widojono, Harun. Agama Hindu dan Buddha, Cet. IV, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987