Potensi Infusa Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai Akarisida Alami terhadap Caplak Boophilus mikroplus

Potential Infusion of Averrhoa Bilimbi Linn as a Natural Acaricide Against Boophilus microplus Ticks

  • Wiwik Sugiarti Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat
  • Deka Uli Fahrodi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat
  • Besse Mahbuba We Tenri Gading Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat
  • Nur Saidah Said Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat
Keywords: Belimbing wuluh, Boophilus microplus, Infusa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai akarisida alami terhadap caplak Boophilus microplus berdasarkan konsentrasi dan waktu yang dibutuhkan untuk membunuh caplak Boophilus microplus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi empat perlakuan yaitu: P0 = 100 % akarisida bahan kimia (Permethrin dan Piperonyl Butoxide): P1 = 25 % infusa daun belimbing wuluh; P2 = 50 % infusa daun belimbing wuluh; P3 = 75 % infusa daun belimbing wuluh. Sampel caplak Boophilus microplus yang digunakan sebanyak 125 ekor dengan 5 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor caplak. Analisis data menggunakan Anova dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rataan waktu kematian caplak tercepat terdapat pada perlakuan kontrol positif (P0) yaitu 208,04 ± 42,65a menit atau 3 jam 28 menit dan P3 yaitu 254,84 ± 36,66ab atau 4 jam 14 menit. Rataan waktu kematian caplak terlama terdapat pada perlakuan P1 (25 % infusa daun belimbing wuluh) yaitu 349,52 ± 11,82c menit atau 5 jam 50 menit. Dapat disimpulkan bahwa, infusa daun belimbing wuluh mampu berperan sebagai akarisida alami karena dapat membunuh caplak Boophilus microplus dengan konsentrasi pemberian sebanyak 75 % dengan waktu kematian 4 jam 14 menit sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti akarisida berbahan kimia.

Published
2024-12-31