Karakteristik Tempat Peneluran Penyu, Prospek Pengembangan Ekowisata Tukik Berbasis Masyarakat Adat di Kampung Makimi

Characteristics of Turtle Nesting Places, Prospects Ecotourism Development Tukik Community-Based Indigenous in Makimi Village

  • Frits A. Maitindom Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Satya Wiyata Mandala, Nabire, Papua Tengah
  • Yan Maruanaya Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Satya Wiyata Mandala, Nabire, Papua Tengah
  • Marry H. Lidan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Satya Wiyata Mandala, Nabire, Papua Tengah
Keywords: Berbasis masyarakat adat, Ekowisata tukik, Penyu

Abstract

Penelitian ini mengkaji karakteristik tempat bersarang penyu lekang di Desa Makimi, mengeksplorasi potensi pengembangan Ekowisata Tukik Berbasis Masyarakat Adat. Penelitian ini menganalisis karakteristik tempat peneluran penyu, kondisi lingkungan, aktivitas peneluran penyu, dan persepsi masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah teknik observasi lapangan dan analisis data deskriptif kualitatif. Selama musim peneluran tahun 2024 (Februari sampai Agustus), sebanyak 11 sarang diidentifikasi, terletak ± 30 m dari permukiman penduduk. Sarang-sarang ini berisi total 1.442 telur, dengan tingkat keberhasilan penetasan 94 %, menghasilkan 1.362 tukik, 53 telur gagal menetas, dan 27 tukik mati. Analisis faktor lingkungan menunjukkan suhu sarang berkisar antara 27 hingga 31°C, pH berkisar 5,5 – 7 dan tingkat kelembaban berfluktuasi antara 50 – 74 %. Lebar pantai dari daerah intertidal adalah 50 m, dengan elevasi berkisar antara 6,23 – 11,72 %, sementara area supratidal menunjukkan ketinggian dari 0,82 hingga 6,04 %. Komposisi sedimen bervariasi beratnya dari 10,08 hingga 641 g, dengan pasir halus sebagai ukuran partikel yang dominan (60,05 %). Vegetasi pantai didominasi oleh 6 spesies tumbuhan. Persepsi masyarakat setempat mengenai keberadaan penyu lekang sangat positif, menunjukkan dukungan kuat untuk upaya konservasi dan potensi pengembangan Ekowisata Penetasan Berbasis Masyarakat Adat.

Published
2024-12-31