https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/issue/feed Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan 2025-02-24T13:37:46+08:00 Dr. Setiawan Putra Syah, S.Pt., M.Si. [email protected] Open Journal Systems <p>Prosiding Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) merupakan prosiding online yang memuat <br>makalah-makalah yang telah dipresentasikan pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat. Seminar Nasional akan dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan publikasi makalah-makalah akan selau dilakukan melalui prosiding online ini.</p> https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4840 Halaman Depan 2025-02-24T11:24:06+08:00 Sampul; Panitia pelaksana; Desan redaksi; Mitra bestari; Kata sambutan; Daftar isi [email protected] <p>Sampul; Panitia pelaksana; Desan redaksi; Mitra bestari; Kata sambutan; Daftar isi</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4384 Ransum yang Ditambah Enkapsulasi Ekstrak Sirih Cina terhadap Konsumsi Kalsium dan Ukuran Tulang Tibia Broiler dengan Dipelihara pada Kepadatan Tinggi 2025-02-16T19:31:27+08:00 Yuna Herbian Al Faizal [email protected] Vitus Dwi Yunianto [email protected] Lilik Krismiyanto [email protected] <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji penambahan enkapsulasi ekstrak sirih Cina (<em>Peperomia pellucida</em>) pada ransum terhadap konsumsi kalsium, panjang dan bobot tulang tibia&nbsp; broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Ayam percobaan yang digunakan yaitu broiler strain <em>Ross unsexed</em> sebanyak 290 ekor dengan bobot badan rata-rata sebesar 195,12 ± 6,42 g. Ekstrak sirih Cina (ESC) dan Enkapsulasi ekstrak sirih Cina (EESC) sebagai aditif perlakuan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T0 = Ayam dipelihara pada kepadatan normal (10 ekor/m2) tanpa aditif, T1 = Ayam dipelihara pada kepadatan tinggi (16 ekor/m2) tanpa aditif, T2 = T1 + ESC 0,4%), dan T3 = T1 + EESC 0,4%. Parameter yang diukur meliputi konsumsi kalsium, panjang dan bobot tulang tibia. Data diolah menggunakan analisis ragam pada taraf signifikansi 5%, jika berpengaruh diuji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enkapsulasi ekstrak sirih Cina pada ransum berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap konsumsi kalsium, panjang dan bobot tulang tibia broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Kesimpulan penelitian adalah penambahan enkapsulasi ekstrak sirih Cina sebesar 0,4% pada ransum mampu meningkatkan konsumsi kalsium, panjang dan bobot tulang tibia broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4427 Penambahan Enkapsulasi Ekstrak Daun Tahongai pada Ransum terhadap Kecernaan Protein dan Bobot Daging Ayam Broiler yang Dipelihara pada Kepadatan Tinggi 2025-02-16T19:30:10+08:00 Muhammad Zulfikar Jafar [email protected] Lilik Krismiyanto [email protected] Vitus Dwi Yunianto [email protected] Roosena Yusuf [email protected] <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji penambahan enkapsulasi ekstrak daun tahongai (<em>Kleinhovia hospita</em> Linn) pada ransum terhadap kecernaan protein dan bobot daging ayam broiler. Ternak percobaan yang digunakan yaitu ayam broiler strain <em>Ross unsexed</em> umur 14 hari sebanyak 370 ekor dengan bobot badan rata-rata sebesar 484,54±4,96 g. Enkapsulasi ekstrak daun tahongai (EEDT) sebagai aditif perlakuan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Perlakuan yang diterapkan meliputi: T0 = ayam dipelihara dengan kepadatan normal (10 ekor/m<sup>2</sup>), T1= ayam dipelihara dengan kepadatan tinggi (16 ekor/m<sup>2</sup>), T2 = T1 + 0,25 % EEDT, T3 = T1 + 0,50 % EEDT dan T4 = T1 + 1 % EEDT. Parameter yang diukur meliputi kecernaan protein dan bobot daging. Data diolah menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EEDT pada ransum berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap kecernaan protein dan bobot daging ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Simpulan penelitian adalah penambahan EEDT sebesar 0,5 % pada ransum mampu meningkatkan kecernaan protein dan bobot daging ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4436 Panjang dan Bobot Ileum Ayam Broiler yang Dipelihara pada Kepadatan Tinggi yang Ditambah Enkapsulasi Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa) pada Ransum 2025-02-16T19:29:41+08:00 Maura Audina Oktaviona [email protected] Vitus Dwi Yunianto [email protected] Sri Sumarsih [email protected] Sugiharto Sugiharto [email protected] Lilik Krismiyanto [email protected] <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji penambahan enkapsulasi ekstrak buah parijoto (<em>Medinilla speciosa</em>) pada ransum terhadap panjang dan bobot relatif ileum ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Ternak percobaan yang digunakan yaitu ayam broiler strain <em>Ross unsexed </em>umur 8 hari sebanyak 290 ekor dengan bobot badan rata-rata sebesar 203,04 ± 7,26 g. Ekstrak buah parijoto (EBP) dan enkapsulasi ekstrak buah parijoto (EEBP) sebagai aditif perlakuan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diterapkan meliputi: T0 = ayam dipelihara dengan kepadatan normal (10 ekor/m<sup>2</sup>); T1 = ayam dipelihara dengan kepadatan tinggi (16 ekor/m<sup>2</sup>); T2 = T1 + 0,08 % EBP; dan T3= T1 + 0,08 % EEBP. Parameter yang diukur meliputi panjang dan bobot relatif ileum. Data diolah menggunakan analisis ragam pada taraf signifikansi 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan uji Duncan pada taraf signifikasi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enkapsulasi ekstrak buah parijoto pada ransum berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap panjang dan bobot relatif ileum ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Simpulan penelitian adalah penambahan enkapsulasi ekstrak buah parijoto sebesar 0,08 % pada ransum mampu meningkatkan panjang dan bobot relatif ileum ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4428 Panjang dan Bobot Jejunum yang Ditambah Enkapsulasi Ekstrak Daun Tahongai (Kleinhovia Hospita L.) pada Ransum Ayam Broiler dengan Dipelihara pada Kepadatan Tinggi 2025-02-16T19:30:00+08:00 Listiani Intan Permatasari [email protected] Lilik Krismiyanto [email protected] Vitus Dwi Yunianto [email protected] Roosena Yusuf [email protected] <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji penambahan enkapsulasi ekstrak daun tahongai dalam ransum terhadap panjang dan bobot relatif jejunum ayam broiler yang dipelihara pada kepadatan tinggi. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam broiler strain <em>Ross unsexed </em>umur 14 hari sebanyak 370 ekor dengan bobot badan 485 ± 6,71 g. Aditif perlakuan yang digunakan yaitu enkapsulasi ekstrak daun tahongai (EEDT). Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T<sub>0</sub> = ayam dipelihara pada kepadatan normal (10 ekor/m<sup>2</sup>) tanpa aditif, T<sub>1</sub> = ayam dipelihara pada kepadatan tinggi (16 ekor/m<sup>2</sup>) tanpa aditif, T<sub>2</sub> = T<sub>1 </sub>+ 0,25% EEDT, T<sub>3</sub> = T<sub>1</sub> + 0,50 % EEDT dan T<sub>4</sub> = T<sub>1</sub> + 1 % EEDT. Parameter yang diukur adalah panjang relatif dan bobot relatif jejunum. Data diolah menggunakan analisis ragam pada taraf signifikansi 5 %, jika berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EEDT pada ransum berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap panjang dan bobot relatif jejunum ayam broiler yang dipelihara pada kepadatan tinggi. Simpulan penelitian adalah penambahan enkapsulasi ekstrak daun tahongai sebesar 1 % pada ransum mampu meningkatkan panjang dan bobot relatif jejunum ayam broiler yang dipelihara pada kepadatan tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4418 Analisis Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar pada Pakan Silase Limbah Sayur dengan Penambahan Limbah Tepung Ikan dengan Persentase yang Berbeda 2025-02-16T19:30:54+08:00 Siti Nuraliah [email protected] Andi Sukma Indah [email protected] <p>Limbah organik pasar berbasis limbah sayur merupakan salah satu pakan potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia maupun ternak non ruminansia dengan melewati proses fermentasi terlebih dahulu. Jumlahnya yang melimpah serta pemanfaatannya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia menjadikan limbah organik ini memiliki nilai ekonomis yang sangat rendah. Selain itu, pemanfaatan limbah organik pasar berbasis limbah sayur dan limbah ikan menjadi salah satu upaya dalam memperbaiki kualitas lingkungan.Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar produk fermentasi berbasis limbah sayur sebagai pakan alternatif dengan penambahan tepung limbah ikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan fermentasi limbah sayur yang ditambahkan limbah tepung ikan dengan jumlah berbeda berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap variabel kualitas nutrisi yaitu protein kasar dan serat kasar. Penambahan tepung limbah ikan sebanyak 10 % menghasilkan protein kasar sebesar 47,78 % yang merupakan nilai tertinggi pada perlakuan yang ada dan nilai serat kasar yang diperoleh pada penambahan tepung limbah ikan sebanyak 10 % sebesar 4.31 %. Berdasarkan hasil penelitian pakan fermentasi limbah sayuran yang ditambahkan tepung limbah ikan sebanyak 10 % menunjukkan kualitas nutrisi yang terbaik meliputi nilai protein kasar dan serat kasar.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4420 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air, Abu dan Bahan Ektrak Tanpa Nitrogen (BETN) Wafer Pakan Ternak Berbasis Limbah Jagung 2025-02-16T19:30:29+08:00 Irmayanti Irmayanti [email protected] Besse Mahbuba We Tenri Gading [email protected] Agni Ayudha Mahanani [email protected] Jisril Palayukan [email protected] <p>Wafer pakan ternak berbasis limbah jagung dengan lama penyimpanan hingga 8 minggu merupakan penyajian pakan ternak dengan inovasi teknologi pengolahan pakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi limbah tanaman jagung secara keseluruhan sebagai pakan ternak sumber serat dan sumber energi sehingga diharapkan dapat meningkatkan palatabilitas limbah tanaman jagung dan produktivitas ternak ruminansia dalam memenuhi ketersediaan pakan sepanjang tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas nutrisi wafer pakan ternak dengan lama penyimpanan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri lima&nbsp; perlakuan dan empat ulangan. Adapun perlakuan yaitu lama penyimpanan wafer pakan ternak 0, 2, 4, 6, dan 8 minggu. Variabel yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan wafer pakan ternak dengan lama penyimpanan yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap kadar air dan kadar abu dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wafer pakan ternak berbasis limbah jagung dapat disimpan sampai 8 minggu, berdasarkan kadar air, kadar abu dan bahan ekstrak tanpa nitrogen</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4382 Subtitusi Sorgum terhadap Jagung dengan Perlakuan Enzimatis Guna Meningkatkan Kualitas Nutrient dan Performa Produksi Pakan Pellet untuk Itik Hybrida 2025-02-16T19:31:39+08:00 Agni Ayudha Mahanani [email protected] Andi Citra Septaningsih [email protected] <p>Penggunaan sorgum dalam pakan unggas dapat meningkatkan feed convertion ratio, pertumbuhan bobot badan, serta stabilitas pakan selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggantian jagung dengan sorgum dengan perlakuan enzimatis untuk meningkatkan kwalitas nutrisi dan performa produk pakan pellet untuk itik hibrida. Penelitian dilakukan di Bone Sulawesi Selatan pada itik jenis Hibrida Indian runner × pekking umur 4 bulan, rancangan perlakuan terdiri dari lima yaitu (P0) jagung 100 % dan sorgum 0 %, (P1) jagung 25 % dan sorgum 75 %, (P2) jagung 50 % dan sorgum 50 %, (P3) jagung 75 % dan sorgum 25 %, dan (P4) jagung 0 % dan sorgum 100 %. Sorgum yang di gunakan dalam penyusunan pakan telah melalui pengujian laboratorium untuk ditingkatkan kualitas nutrisinya dengan menggunakan fermentasi guna mengurangi kandungan tanin dalam pakan dan meningkatkan protein kasar dan menurunkan serat kasar,&nbsp; <em>feed convertion ratio</em>, dan konsumsi. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengunaan pakan berbasis sorgum dengan persentase sorgum 100 % dapat menghasilkan nilai feed convertion ratio lebih rendah namun pertambahan bobot badanya tidak seperti pakan yang di berikan sorgum dan perlakuan dengan pemberian sorgum 75 % dapat memberikan hasil yang berdekatan dengan pelakuan sorgum 25 % dan 50 % namun dengan feed convertion ratio dan pertumbuahn bobot badan paling tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4417 Performa Ayam Kampung Fase Starter dengan Pemberian Air Gula Aren 2025-02-16T19:31:00+08:00 Khatifah Khatifah [email protected] Resky Dewi Savitri [email protected] <p>Ayam kampung mempunyai potensi besar yang dapat dikembangkan sebagai bibit pada upaya pemenuhan kebutuhan akan konsumsi hewani. Salah satu solusi dalam meningkatkan performa&nbsp; ayam kampung yaitu dengan peningkatan perbaikan sistem pencernaan pada masa starter dengan pemberian air gula aren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam kampung fase starter yang diberikan air gula aren. Sebanyak 60 ekor anak ayam kampung yang dipergunakan, pemeliharaan dilakukan selama 42 hari. Penelitian ini memakai rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan terdiri atas P0 (kontrol negatif); P1 (pemberian air gula aren 2 %); P2 (pemberian air gula aren 4 %); P3 (pemberian air gula aren 6 %). Hasil yang diperoleh bahwa konsumsi air minum pada pemberian air gula aren 6 % lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. Dengan demikian, performa ayam kampung fase starter yang diberikan air gula aren memperoleh tingkat konsumsi air minum lebih tinggi pada level pemberian 6 %.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4435 Potensi Infusa Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai Akarisida Alami terhadap Caplak Boophilus mikroplus 2025-02-16T19:29:51+08:00 Wiwik Sugiarti [email protected] Deka Uli Fahrodi [email protected] Besse Mahbuba We Tenri Gading [email protected] Nur Saidah Said [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi infusa daun belimbing wuluh (<em>Averrhoa bilimbi</em> Linn) sebagai akarisida alami terhadap caplak Boophilus microplus berdasarkan konsentrasi dan waktu yang dibutuhkan untuk membunuh caplak Boophilus microplus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi empat perlakuan yaitu: P0 = 100 % akarisida bahan kimia (Permethrin dan Piperonyl Butoxide): P1 = 25 % infusa daun belimbing wuluh; P2 = 50 % infusa daun belimbing wuluh; P3 = 75 % infusa daun belimbing wuluh. Sampel caplak Boophilus microplus yang digunakan sebanyak 125 ekor dengan 5 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor caplak. Analisis data menggunakan Anova dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rataan waktu kematian caplak tercepat terdapat pada perlakuan kontrol positif (P0) yaitu 208,04 ± 42,65<sup>a</sup> menit atau 3 jam 28 menit dan P3 yaitu 254,84 ± 36,66<sup>ab</sup> atau 4 jam 14 menit. Rataan waktu kematian caplak terlama terdapat pada perlakuan P1 (25 % infusa daun belimbing wuluh) yaitu 349,52 ± 11,82<sup>c</sup> menit atau 5 jam 50 menit. Dapat disimpulkan bahwa, infusa daun belimbing wuluh mampu berperan sebagai akarisida alami karena dapat membunuh caplak <em>Boophilus microplus </em>dengan konsentrasi pemberian sebanyak 75 % dengan waktu kematian 4 jam 14 menit sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti akarisida berbahan kimia.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4419 Peran Stakeholder Agrowisata terhadap Penerapan Community Based Tourism (CBT) di Desa Wisata Sapi Perah Brau: Studi Kasus Wisata Sapi Perah Brau, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) 2025-02-16T19:30:47+08:00 Syahrain Khafi [email protected] Siti Azizah [email protected] <p>Desa wisata yang difokuskan pada agro-pertanian berkembang pesat melalui pendekatan <em>community</em> <em>based</em> <em>tourism</em> (CBT) yang menekankan pada keterlibatan masyarakat setempat sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa salah satu hal penting dalam penerapan CBT adalah keterlibatan masyarakat setempat dalam pengembangan desa wisata yang menjadi salah satu indikator keberhasilan penerapan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan CBT, peran <em>stakeholder</em>, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata sapi perah Brau ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran <em>stakeholder</em> wisata sapi perah Brau meliputi fasilitator/regulator, dinamisator, operator, dan pengguna jasa, dengan partisipasi berupa insentif, interaktif, fungsional, dan inisiatif. Partisipasi <em>stakeholder</em> dipengaruhi oleh kepemimpinan, komunikasi, dan edukasi, namun pengembangan wisata terhambat oleh keterbatasan sarana, organisasi desa, dan kualitas sumber daya manusia, serta ketiadaan naungan resmi. Faktor pendukung utama wisata ini adalah keindahan alam yang menjadi daya tariknya. Dapat disimpulkan bahwa Penerapan CBT pada wisata sapi perah Brau sudah terlaksana meskipun belum berjalan optimal dengan mengkaji aspek keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lokal, pemerataan ekonomi, dan pemberdayaan politik dalam pengambilan keputusan.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4374 Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar terhadap Keberadaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Makassar 2025-02-16T19:32:15+08:00 Ronaldo Saputra [email protected] Alima Bachtiar Abdullahi [email protected] Anita Sari [email protected] Aisyah Aisyah [email protected] Sultan Mubarak Z [email protected] <p>Keberadaan industri peternakan dapat menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. Dampak tersebut dapat berupa positif maupun negatif. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis dampak sosial ekonomi masyarakat sekitar terhadap keberadaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. yang ada di Dusun Pangembang, Desa Pucak. Sampel yang digunakan adalah 30 % masyarakat yang bertempat tinggal pada radius 0 – 500 m dan &gt; 500 – 1.000 m dari lokasi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantiatif dengan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah survei, observasi, wawancara serta studi kepustakaan dengan teknik analisis data deskriPT.if kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. di Desa Pucak memberikan dampak negatif yaitu: bau bangkai ayam, bau dari pembakaran ayam serta limbah kotoran ayam yang dirasakan dalam radius 0 – 500 m. Sedangkan dampak positifnya pada radius 0 – 1.000 m yaitu mudah memperoleh telur ayam dan bantuan sosial, perbaikan infrastruktur jalanan, terbukanya lapangan dan kesempatan kerja, kenaikan upah, keamanan, serta jaminan pendidikan dan kesehatan.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4486 Analisis Persepsi Peternak terhadap Sanitasi dan Vaksinasi pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Kecamatan Wonomulyo 2025-02-16T19:28:31+08:00 Taufik Dunialam Khaliq [email protected] Deka Uli Fahrodi [email protected] Farhanudin Farhanudin [email protected] Wardianto Wardianto [email protected] <p>Implementasi manajemen kesehatan pada usaha peternakan sangat menunjang produktivitas. Perlu pemahaman yang baik dari pelaku usaha dalam hal ini peternak untuk menyukseskan penerapan manajemen kesehatan. Tingkat pemahaman tersebut dapat diukur melalui persepsi peternak mengenai sanitasi maupun vaksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi persepsi peternak terhadap sanitasi dan vaksinasi pada usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Wonomulyo. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Variabel yang dianalisis yaitu: persepsi, sanitasi, dan vaksinasi. Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Teknik sampling menggunakan <em>simple</em> <em>random</em> <em>sampling</em> dengan penarikan jumlah sampel melalui rumus Slovin sehingga diperolah jumlah sampel sebanyak 84 peternak. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan tabulasi. Data diukur menggunakan skala Likert kemudian dianalisis dengan metode persentase yang menjelaskan skala persepsi peternak. Hasil penelitian menunjukkan persepsi peternak mengenai sanitasi dengan persentase sebesar 68,33 %. Variabel vaksinasi mendapatkan rataan persentase sebesar 70,43 %. Indikator persepsi peternak dengan skor paling tinggi yaitu sanitasi kandang yang dilakukan untuk menghindari penyebaran bibit penyakit dan parasit. Vaksinasi dan pemberian vitamin terhadap ternak terus dilakukan untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan penyakit. Kesimpulan penelitian ini bahwa persesi peternak terhadap sanitasi dan vaksinasi berada dalam kategori setuju.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4375 Tingkat Pengetahuan Peternak terhadap Potensi Susu Kambing Peranakan Etawah di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar 2025-02-16T19:32:09+08:00 Dermawan Dermawan [email protected] Fadli Hasdin [email protected] Yusri Mubarak [email protected] <p>kambing PE dikenal memiliki kualitas yang tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi peternak lokal. Namun, pemahaman peternak tentang potensi susu pada kambing PE, manajemen pemeliharaan, dan pakan, masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat pengetahuan peternak mengenai potensi susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriktif kuantitatif dan menggunakan&nbsp; skala likert sebagai metode pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif tentang sikap, pendapat atau persepsi seseorang. Pengumpulan data penelitian menggunaakn kuisioner terstuktur yang diberi angket pada skala Likert. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 34 Responden peternak yang ada di kecamatan Campalagian. Hasil Penelitian yang dilakukan kepada 34 peternak yang di wawancarai yaitu peternak tidak mengetahui bahwa kambing PE dikenal sebagai penghasil susu dan hasil pengetahuan peternak masuk dalam kategori tidak tahu. Pengetahuan yang rendah ini dapat mempengaruhi pengelolaan dan manajemen ternak kambing, sehingga diperlukan upaya peningkatan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan peternak mengenai potensi susu pada kambing PE.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4379 Analisis Dampak Penerapan Pertanian Terintegrasi terhadap Produktivitas Pertanian pada Usaha Tani di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros 2025-02-16T19:31:59+08:00 Nur Azizah [email protected] Alima Bachtiar Abdullahi [email protected] Nurjannah Bando [email protected] Mihrani Mihrani [email protected] Subhan Effendi [email protected] <p>Pembangunan sektor pertanian harus memperhatikan keseimbangan ekologi, salah satunya melalui sistem pertanian terintegrasi. Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, berpotensi menerapkan sistem ini karena memiliki lahan luas tetapi produktivitas yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi respon masyarakat terhadap penerapan pertanian terintegrasi, (2) Mevelauasi bentuk penerapannya, dan (3) menganalisis dampaknya terhadap produktivitas pertanian. Penelitian dilakukan Januari hingga April 2024 di Kecamatan Tompobulu menggunakan metode observasi dan analisis deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masyarakat memberikan respon positif terhadap pertanian terintegrasi, dengan 100 % responden telah menerapkannya. (2) Bentuk integrasi mayoritas adalah ternak dengan tanaman hortikultura (65 %), diikuti ternak dengan tanaman pangan (18 %), dan lainnya (18 %). (3) Penerapan pertanian terintegrasi berdampak positif, terbukti dengan peningkatan produksi dan penurunan biaya produksi yang dirasakan 100% responden. Kesimpulannya, penerapan pertanian terintegrasi memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4380 Manajemen Pemeliharaan dan Pakan Usaha Peternakan Kerbau di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar 2025-02-16T19:31:54+08:00 Ruth Dameria Haloho [email protected] Marsudi Marsudi [email protected] Aswin Aswin [email protected] <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi manajemen pemeliharaan dan pakan yang diberikan kepada ternak kerbau.&nbsp; Lokasi Penelitian berada di Desa Tinambung Kecamatan Tinambung. Metode penelitian yang digunakan metode survei. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 30 peternak kerbau. Analisis data secara dilakukan secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan ternak kerbau yang dilakukan peternak masih sangat tradisional yang dilakukan secara ekstensif dimana ternak kerbau diperlihara dengan cara digembalakan. Ternak kerbau dikandangkan hanya pada saat melahirkan saja. Manajemen pemberian pakan yang diterapkan peternak masih belum tepat untuk memenuhi kebutuhan pakan. Jumlah pakan belum memenuhi kebutuhan oleh karena kerbau hanya digembalakan. Ternak tidak diberi pakan berupa konsentrat, serta frekuensi dan cara pemberian pakan yang belum tepat. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat peternak kerbau belum menerapkan manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan yang baik terhadap ternak kerbau.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4407 Karakteristik Peternak Sapi Potong dalam Mendeteksi Birahi yang Menjalankan Inseminasi Buatan di Kecamatan Campalagian 2025-02-16T19:31:07+08:00 Aco Ridamsyah [email protected] Ruth Dameria Haloho [email protected] Deka Uli Fahrodi [email protected] <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakteristik peternak sapi potong yang menjalankan inseminasi buatan (IB). Lokasi penelitian berada di Kecamatan Campalagian. Metode penelitian adalah metode survei. Jumlah responden sebanyak 73 akseptor IB. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik peternak yang menjalankan IB adalah: sebanyak 40 (54,74 %) Peternak berusia 40 – 60 tahun, sebanyak 40 (54,79 %) peternak berpendidikan SD, sebanyak 67 (91,78 %) bekerja sebagai petani-peternak, sebanyak 30 (41,09 %) telah beternak selama 15 – 20 tahun. Berdasarkan karakteristik peternak maka dapat disimpulkan bahwa usia peternak dalam menjalankan IB masih produktif, tingkat pendidikan masih rendah, lama pengalaman beternak cukup tinggi, dan hampir semua pekerjaan dijalankan sebagai petani-peternak</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4421 Analisis Pertambahan Populasi Alami (Natural Increase) Ternak Kambing PE di Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar 2025-02-16T19:30:19+08:00 Marsudi Marsudi [email protected] Ruth Dameria Haloho [email protected] Siti Nuraliah [email protected] Muh. Jailani [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan populasi alami ( <em>natural increase)</em> ternak kambing PE di Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel adalah 83 orang peternak kambing PE yang dipilih secara sengaja dan melakukan wawancara dengan alat bantu kusioner. Parameter pengamatan dalam penelitian meliputi tingkat kelahiran, tingkat kematian dan pertambahan populasi alami ternak kambing PE di Kecamatan Alu. Hasil penelitian menunjukkan struktur populasi ternak kambing PE di Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan umur adalah dewasa 59 %, muda 18,9 %, dan cempe 21,9 %. Pertambahan populasi alami (<em>natural increase</em>) ternak kambing PE yaitu 40,92 %. Dalam upaya perbaikan produksi ternak kambing PE di Kecamatan Alu, sistem pemeliharaan masih bersifat tradisional, sistem perkawinan kambing PE adalah kawin alam dengan jarak kelahiran pertama dan kedua yaitu 8 bulan. Peternak hanya menggunakan pakan hijauan. Penanganan kesehatan ternak yang dilakukan peternak berupa vaksinasi dan sanitasi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4381 Pengaruh Demografi Peternak terhadap Keikutsertaan Program Asuransi Usaha Ternak Sapi di Kabupaten Polewali Mandar 2025-02-16T19:31:45+08:00 Nita Adillah Pratiwi [email protected] Adli Putra Ermanda [email protected] Abdul Rizal [email protected] <p>Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dapat dianggap sebagai upaya yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak. Namun, partisipasi peternak dalam program asuransi ini masih rendah secara keseluruhan. Tingkat partisipasi peternak dipengaruhi oleh beberapa faktor internal misalnya karakteristik peternak (umur, pendidikan, pengalaman beternak, dan adopsi teknologi). Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh demografi peternak terhadap keikutsertaan dalam AUTS. Penelitian dilakukan di bulan Juli 2023 di Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 orang peternak yaitu jumlah peternak yang terdaftar sebagai peserta AUTS pada tahun 2022. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dikumpulkan akan dianlisis dengan analisi deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan karakteristik demografi seperti jenis kelamin laki-laki sebanyak 37 orang (84 %), umur 45 – 55 tahun sebanyak 18 orang (41 %), lama beternak selama 16 – 18 tahun (52 %), pendidikan terakhir peternak SD sebanyak 14 orang (32 %) dan pendapatan tertinggi pertahun sebesar 7.500.000 – 10.000.000 sebanyak 18 orang (41 %) yang mempengaruhi tingkat partisipasi peternak ikut serta dalam program AUTS.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4367 Studi Pemijahan Buatan dengan Stimulasi Hormon pada Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) 2025-02-16T19:32:35+08:00 Engrid Yuliastuti [email protected] Abdul Manan [email protected] <p>Ikan botia (<em>Chromobotia macracanthus</em>) adalah ikan asli perairan Indonesia, khususnya sungai-sungai Sumatera Selatan dan Kalimantan. Ikan ini sangat diminati dan memiliki nilai ekonomis tinggi khususnya bagi para penggemar ikan hias dari dalam maupun luar negeri. Ikan ini masih sulit dibudidayakan sehingga kelestariannya di alam dapat terancam, karena penangkapan yang terus menerus. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui teknik pemijahan, <em>fertili</em><em>zation rate</em> (FR), <em>hatching </em><em>rate</em> (HR) dan <em>survival rate</em> (SR) dalam usaha pembenihan ikan botia. Studi ini dilaksanakan di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH), Depok, Jawa Barat. Metode studi yang dilakukan adalah metode deskriptif, yang meliputi pengambilan data primer dan sekunder. Kegiatan pemijahan buatan ikan botia dilakukan dengan stimulasi hormon. Hormon yang digunakan adalah hormon <em>human Chrionic Gonadotropin</em> (hCG) dan ovaprim. Data pemijahan yang didapat yaitu, bobot total telur = 11.000 – 25.500 mg, FR = 82,4 – 92,9 %, HR = 51 – 73 %, SR = 37 – 66 %, panjang = 0,57 – 0,85 cm dan bobot 0,0019 – 0,0072 g. Untuk kondisi kualitas air adalah suhu berkisar antara 24 – 27 ºC, oksigen terlarut 7,64 – 7,79, pH air berkisar 6,25 – 7,28. Pemijahan buatan dengan stimulasi hormon pada ikan botia di BPPBIH berjalan dengan cukup baik, dimana FR, HR dan SR cukup tinggi.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4369 Pengaruh Pemberian Pakan Nabati Lemna sp. dan Azolla sp. terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) 2025-02-16T19:32:30+08:00 Yunaldi Yunaldi [email protected] Dian Lestari [email protected] Muh. Ansar [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan penggunaan pakan nabati <em>Lemna </em>sp. dan <em>Azolla </em>sp. terhadap pertumbuhan benih ikan nila. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat. Benih ikan nila yang digunakan dalam penelitian yaitu 3-5 cm, dengan rataan bobot awal 1,4 g. Frekuensi pemberian pakan yaitu 2 kali sehari sebanyak 20% dari bobot tubuh benih ikan nila. <em>Lemna </em>sp. dan <em>Azolla </em>sp. yang diberikan dicincang-cincang sehingga ukurannya lebih kecil sesuai dengan bukaan mulut benih ikan nila. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS Versi 22.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan nabati <em>Lemna </em>sp. dan <em>Azolla </em>sp. tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian dan efisensi pemberian pakan, tetapi berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan ikan nila. Rataan pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup dan efisiensi pemanfaatan pakan benih ikan nila terbaik pada perlakuan C yaitu kombinasi antara <em>Lemna</em> sp. dan <em>Azolla</em> sp. dengan nilai berturut-turut 0,95 cm, 0,56 g, 95,55 %, 1,09 g, dan 42,04 %.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4366 Pakan Maggot pada Akuakultur Multi-Trofik untuk Biomassa Hewan Akuatik: Sebuah Eksprimen Skala Laboratorium 2025-02-16T19:30:36+08:00 Heriansah Heriansah [email protected] Frida Alifia [email protected] Arnold Kabangnga [email protected] Sri Rukmini Kustam [email protected] Reski Wastuti Asnur [email protected] <p>Eksperimen ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi pakan maggot terhadap biomassa ikan nila <em>(Oreochromis niloticus)</em>, kerang kijing <em>(Pilsbryoconcha exilis)</em>, dan lobster air tawar <em>(Cherax quadricarinatus)</em> yang dipelihara melalui sistem akuakultur multi-trofik. Tiga tipe maggot (hidup, kering, dan suplementasi) dan pakan komersil (kontrol) masing-masing dengan tiga ulangan diaplikasikan 4 kali sehari selama 4 minggu pemeliharaan. Biomassa awal ketiga hewan akuatik tersebut yang tidak berbeda signifikan distribusikan secara acak ke 12 bak berisi 50 L air dengan kepadatan masing-masing 10 individu. Hasil penelitian menunjukkan biomassa akhir ikan nila pada pakan maggot hidup, maggot kering, maggot suplementasi, dan pakan komersil masing-masing 77,4 g, 97,4 g, 93,2 g, dan 80,9 g. Biomassa akhir kerang kijing masing-masing 147,2 g, 144,0 g, 146,0 g, dan 143,4 g. Sementara itu, biomassa akhir lobster air tawar masing-masing 20,1 g, 17,3 g, 19,8 g, dan 17,6 g. Ada efek signifikan (P&lt;0,05) dari tipe pakan maggot terhadap peningkatan biomassa hewan akuatik pada sistem multi-trofik. Temuan eksperimen ini mengarah pada pengurangan limbah dan peningkatan pendapatan untuk praktik akuakultur yang berkelanjutan.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4368 Kehadiran Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dan Kegiatan Penangkaran Penyu di Pesisir Pantai Barane oleh Komunitas Konservasi Penyu 2025-02-16T19:29:32+08:00 Hasria Hasria [email protected] Nurjirana Nurjirana [email protected] Muhammad Ridwan Alimuddin [email protected] <p>Penyu lekang (<em>Lepydochelis olivacea</em>) merupakan salah satu dari enam jenis penyu yang ditemukan di perairan Indonesia. Jenis penyu ini termasuk jenis penyu yang berukuran kecil dibandingkan jenis penyu lainnya yang sering dijumpai. Sebagai salah satu biota laut yang dilindungi, kehadiran penyu lekang yang cukup intens bertelur di pesisir pantai barane menjadi salah satu indikator adanya preferensi habitat yang ideal untuk proses pengeraman telur hingga menetas menjadi tukik. Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan intensitas kehadiran penyu lekang yang bertelur di pesisir pantai barane, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas masyarakat setempat dalam mengamankan lokasi peneluran untuk menghindari perburuan telur penyu. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan analisis deskriptif. Kegiatan konservasi penyu dilakukan sejak tahun 2018 hingga saat ini oleh Komunitas Barane Lestari yang peduli dengan kelangsungan hidup biota laut yang dilindungi. Data yang dikumpulkan dari kegiatan tersebut tercatat sebanyak 2408 butir telur yang berhasil diamankan, dimana 232 butir telur merupakan telur yang diamankan dari lokasi lain, dan sebanyak 767 ekor tukik yang telah dilepaskan ke laut. Proses pelepasan tukik turut melibatkan berbagai kalangan baik dari masyarakat, pemerintah setempat, akademisi, mahasiswa, pelajar dan komunitas lainnya yang ada di Sulawesi Barat.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4445 Studi Kandungan Logam Berat pada Tambak Budidaya di Desa Topejawa 2025-02-16T19:29:00+08:00 Nursyahran Nursyahran [email protected] Arnold Kabangnga [email protected] Lilis Andriani [email protected] <p>Budidaya ikan dengan sumber air dari sungai, muara dan laut (pantai) sangat rentan terhadap pencemaran. Kontaminasi logam berat di daerah muara dan pesisir dipandang sebagai masalah serius bagi lingkungan dan dapat membahayakan organisme perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat pada ikan dan air tambak pada kondisi pasang dan surut di Desa Topejawa menggunakan alat <em>Atomic Absorption Spectrofotometry</em> (AAS). Teknik yang digunakan <em>purposive sampling </em>terdiri atas III titik stasiun pengambilan sampel ikan dan pengambilan air tambak pasang surut. Hasil penelitian ini menunjukan kandungan logam pada ikan bandeng (<em>Chanos chanos</em>) pada arsen (As) 0,0135 – 0,05 µg/g, merkuri (Hg) 0,0005 µg/g dan timbal (Pb) 0,115 µg/g – 0,017 µg/g. sedangkan kandungan logam pada air tambak pasang dan surut sebesar arsen (As) 0,01 mg/L, merkuri (Hg) 0,0005 mg/L dan timbal (Pb) 1 mg/L. Kandungan logam berat pada tambak budidaya masih di bawah ambang batas Badan Standardisasi Nasional</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4394 Efektifitas Ekstrak Daun Sirih terhadap Penanggulangan Penyakit Bakterial Aeromonas hydrophila pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) 2025-02-16T19:31:21+08:00 Zulfiani Zulfiani [email protected] Mariyam Mariyam [email protected] Muh Ansar [email protected] Darsiani Darsiani [email protected] Dewi Yuniati [email protected] Nurul Mutmainnah [email protected] <p>Budidaya ikan nila sering kali mengalami tingkat kematian yang tinggi akibat penyakit. Penyakit utama yang umum menyerang ikan ini adalah penyakit bakteri, khususnya <em>Motile Aeromonas Septicemia</em> (MAS) yang disebabkan oleh bakteri <em>Aeromonas hydrophila</em>. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan bahan alami yang memiliki sifat antimikroba dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas ekstrak daun sirih dalam mengobati ikan nila (<em>Oreochromis niloticus</em>) yang terinfeksi <em>Aeromonas hydrophila</em>. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan melibatkan penambahan ekstrak daun sirih pada pakan dengan konsentrasi A = kontrol, B = 0,3 mL/100 g pakan, C = 0,6 mL/100 g pakan, dan D = 0,9 mL/100 g pakan. Parameter yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (<em>Survival Rate</em>/SR), pengamatan gejala klinis, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup tertinggi ditemukan pada perlakuan B sebesar 70 %, diikuti oleh perlakuan D sebesar 33,33 %, perlakuan C sebesar 30,00 %, dan terendah pada perlakuan A sebesar 26,66 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sirih yang terbaik sebagai antibakteri adalah 0,3 mL/100 g pakan dengan rataan kelangsungan hidup sebesar 70 %, dan proses penyembuhan gejala klinis yang paling cepat dibandingkan dengan perlakuan lainnya.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4453 Atraktanitas, Palatabilitas, dan Kandungan Nutrisi Usus Ayam dan Pakan GELnat pada Pembesaran Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Recirculating Aquaculture System 2025-02-17T22:08:28+08:00 Edison Saade [email protected] Muhammad Yusri Karim [email protected] Marlina Ahmad [email protected] Mutmainnah Mutmainnah [email protected] Puteri Ayu Reskyani [email protected] Rini Indriani [email protected] Nurfadina Nurfadina [email protected] Suci Anugrah Subhiati [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan atraktanitas, palatabilitas dan komposisi nutrien antara usus ayam dengan pakan GELnat pada pembesaran ikan lele dumbo&nbsp; yang dipelihara dengan RAS (<em>Recirculating Aquaculture System)</em>. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo dengan bobot antara 41,14±2,21 g dan dipelihara di baskom dengan volume 80 L. Pakan uji yang digunakan adalah usus ayam yang diperoleh dari pembudidaya dan pakan GELnat buatan sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Pengujian parameter atraktanitas dan palatabilitas diawali pemberian pakan selama sepekan dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari dengan dosis 7 – 8 % dari bobot biomassa ikan uji. Selanjutnya dilakukan pengujian parameter atraktanitas sebanyak 18 kali, dan palatabilitas 8 kali, serta analisis kandungan nutrisi pakan uji sebanyak 2 kali.&nbsp; Pengolahan data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata atraktanitas usus ayam dan pakan GELnat adalah masing-masing 6,04± 1,84 dan 3,15±0,11 detik, dan palatabilitas 42,53±4,97 dan 30,07±0,34 g. Sedangkan kandungan protein kasar, lipid kasar, karbohidrat, dan abu usus ayam masing-masing 64,30 %, 9,12 %, 22,49 %, dan 4,12 %, serta pakan GELnat adalah masing-masing 55,04 %, 13,33 %, 19,89 %, dan 11,70 %. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa atraktanitas, palatabilitas, kandungan protein kasar, dan karbohidrat usus ayam lebih tinggi dibanding dengan pakan GELnat.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4438 Karakteristik Tempat Peneluran Penyu, Prospek Pengembangan Ekowisata Tukik Berbasis Masyarakat Adat di Kampung Makimi 2025-02-17T14:44:53+08:00 Frits A. Maitindom [email protected] Yan Maruanaya [email protected] Marry H. Lidan [email protected] <p>Penelitian ini mengkaji karakteristik tempat bersarang penyu lekang di Desa Makimi, mengeksplorasi potensi pengembangan Ekowisata Tukik Berbasis Masyarakat Adat. Penelitian ini menganalisis karakteristik tempat peneluran penyu, kondisi lingkungan, aktivitas peneluran penyu, dan persepsi masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah teknik observasi lapangan dan analisis data deskriptif kualitatif. Selama musim peneluran tahun 2024 (Februari sampai Agustus), sebanyak 11 sarang diidentifikasi, terletak ± 30 m dari permukiman penduduk. Sarang-sarang ini berisi total 1.442 telur, dengan tingkat keberhasilan penetasan 94 %, menghasilkan 1.362 tukik, 53 telur gagal menetas, dan 27 tukik mati. Analisis faktor lingkungan menunjukkan suhu sarang berkisar antara 27 hingga 31°C, pH berkisar 5,5 – 7 dan tingkat kelembaban berfluktuasi antara 50 – 74 %. Lebar pantai dari daerah intertidal adalah 50 m, dengan elevasi berkisar antara 6,23 – 11,72 %, sementara area supratidal menunjukkan ketinggian dari 0,82 hingga 6,04 %. Komposisi sedimen bervariasi beratnya dari 10,08 hingga 641 g, dengan pasir halus sebagai ukuran partikel yang dominan (60,05 %). Vegetasi pantai didominasi oleh 6 spesies tumbuhan. Persepsi masyarakat setempat mengenai keberadaan penyu lekang sangat positif, menunjukkan dukungan kuat untuk upaya konservasi dan potensi pengembangan Ekowisata Penetasan Berbasis Masyarakat Adat.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4804 Studi Habitat Ikan Gobi (Eleotris fusca Forster, 1801) di Perairan Sungai Ummiding, Polewali Mandar sebagai Dasar Domestikasi 2025-02-16T19:28:18+08:00 Adiara Firdhita Alam Nasyrah [email protected] Dian Lestari [email protected] Fauzia Nur [email protected] Muhammad Nur [email protected] Aisyah Aisyah [email protected] Rahmat Rahmat [email protected] Adinda Kurnia Putri [email protected] Sri Winda Amalia [email protected] <p>Ikan gobi (<em>Eleotris fusca</em>) termasuk dalam jenis ikan amfidromus yang merupakan salah satu ikan dominan dengan prevalansi tinggi di Sungai Mandar. Ikan ini menjadi pangan khas masyarakat Sulawesi Barat dengan sebutan ikan penja pada fase pascalarva. Mengingat pentingnya spesies ini secara komersil dan permasalahan yang ada maka mendesak untuk dilakukan upaya konservasi dan domestikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karaktersitik dan kualitas air habitat alami ikan gobi (<em>Eleotris fusca</em>) biologi perairan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2024 di Sungai Ummiding, Polewali Mandar. Metode pengambilan sampel dilakukan secara <em>in situ</em> meliputi parameter fisik-kimiawi perairan dan secara <em>ex situ</em> yaitu parameter biologi. Hasil pengamatan habitat alami ikan <em>Eleotris fusca</em> memiliki perairan cukup dangkal dan air yang jernih, substrat dasar perairan berupa bebatuan dan kerikil-berpasir dengan lebar sungai berkisar 6 – 7 m. Nilai kisaran suhu yaitu 27,8 – 29,5 ºC, kecepatan arus 0,2 – 0,3 m/detik, derajat keasaman berkisar 6,7 – 8,2, oksigen terlarut berkisar 7,0 – 7,8 mg/L, padatan terlarut total berkisar 0,17 – 0,22 mg/L, nilai kisaran BOD yaitu 3,7 – 4,3 mg/L. Jenis makroinvertebrata yang ditemukan terdiri atas 4 ordo. Kondisi habitat di Sungai Ummiding berdasarkan hasil penelitian ini masih dalam kondisi layak untuk mendukung kehidupan ikan <em>Eleotris fusca</em>. Informasi ini dapat dijadikan acuan untuk penyesuaian lingkungan pemeliharaan ikan di wadah terkontrol.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4439 Pertumbuhan karang Acropora cervicornis pada media Coral Tree Nursery (CTN) di Pulau Barrang Lompo dan Barrang Caddi, Kota Makassar 2025-02-16T19:29:23+08:00 Imran Lapong [email protected] Fathuddin Fathuddin [email protected] Muhammad Isman [email protected] Awaluddin Awaluddin [email protected] <p>Coral Tree Nursery (CTN) merupakan media pembibitan karang secara vertikal yang terbuat dari pipa dan diberi pelampung. Media ini ditambatkan pada jangkar di kedalaman 8 – 10 m mengikuti topografi terumbu karang tepi. Studi ini mengevaluasi pertumbuhan jenis karang <em>Acropora cervicornis</em> pada media pembibitan di kedua Pulau yang berbeda. Parameter hidro-oseanografi menunjukkan bahwa kualitas perairan optimal untuk mendukung pertumbuhan karang. Kelulushidupan (<em>Survival Rate</em>) <em>A. cervicornis</em> di atas 90 % pada kedua Pulau. Adapun laju pertumbuhan karang di Pulau Barrang Lompo adalah 2,6 mm per minggu sementara di Pulau Barrang Caddi mencapai 3,7 mm per minggu. Performa pertumbuhan karang pada media CTN di Pulau Barrang Caddi lebih baik dibandingkan dengan Pulau Barrang Lompo.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4441 Indeks Kondisi dan Stress on Stress Kerang Hijau (Perna viridis) sebagai Biomarker Sederhana Pencemaran Logam Cd di Pesisir Kabupaten Pangkep 2025-02-16T19:29:17+08:00 Arnold Kabangnga [email protected] Nursyahran Nursyahran [email protected] Andi Ugi Asminingrum [email protected] Ika Eviyanti Ugraha [email protected] <p>Biomonitoring lingkungan sebagai bentuk deteksi dini adanya paparan polutan berbahaya yang didasarkan pada respons biologis organisme dan menjadi gambaran tentang dampak lingkungan terhadap organisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kondisi terhadap <em>bioavailability index</em> (indeks ketersediaan hayati) kandungan logam kerang dan <em>stress on stress</em> (SoS) kerang hijau (<em>Perna viridis</em>). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2023. Kerang hijau dikumpulkan dari dua lokasi berbeda yaitu: Perairan Maccini Baji sebanyak 100 ekor dan Perairan Mandalle sebanyak 100 ekor dengan rata-rata ukuran panjang 4,9 – 6,1 cm. Selanjutnya dilakukan pemaparan kerang tanpa media air pada kondisi suhu ruang. Untuk keperluan penentuan Indeks Kondisi (IK) dan indeks ketersediaan hayati kerang dilakukan pengukuran morfometri yaitu panjang, tinggi, lebar, volume internal cangkang dan bobot keringnya. Analisis kandungan logam kadmium di dalam daging kerang menggunakan <em>Atomic Absortion Spectrophotometry</em> (AAS). Hasil penelitian menunjukkan SOS kerang yang berasal dari perairan Maccini Baji lebih tinggi dengan kandungan logam Cd 0,16 µg/g dibandingkan SOS kerang dari perairan Mandalle yang lebih rendah dengan logam Cd 0,15 µg/g. Korelasi antara indeks kondisi (IK) dan Indeks Bioavailabilitas Logam Kerang (IBLK) dari dua lokasi menunjukkan korelasi positif dan kuat sehingga perairan Maccini Baji dan Mandalle dapat dikategorikan dalam batas toleransi atau tercemar ringan.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4442 Prevalensi Penyakit dan Gangguan Kesehatan pada Karang di Perairan Pulau Barrang Lompo 2025-02-24T13:37:46+08:00 Fathuddin Fathuddin [email protected] Mesalina Tri Hidayani [email protected] Rahmat Januar Noor [email protected] Hartati Tamti [email protected] <p>Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu organisme laut yang rentan terhadap perubahan lingkungan perairan, di antaranya kemunculan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang, prevalensi penyakit dan gangguan kesehatan pada karang di perairan Pulau Barrang Lompo. Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun yang terletak pada bagian selatan, barat, dan utara Pulau Barrang Lompo. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu transek foto bawah air. Setiap stasiun dibentangkan transek sepanjang 50 m dengan peletakan transek kuadran ukuran 1 × 1 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang berada pada kategori sedang hingga buruk/rusak. Jenis penyakit karang yang ditemukan pada perairan ini yaitu BBD (<em>Black Band Disease, </em>prevalensi 0,05 – 0,25 %), WS (<em>White Syndromes, </em>prevalensi 0,50 – 1,85 %), dan YBD (<em>Yellow Band Disease, </em>prevalensi 0,03 – 0,50 %). Gangguan kesehatan pada karang yang ditemukan yaitu PR (Pigmen Respons, prevalensi 0,60 – 1,30 %), BI (<em>Bleaching, </em>prevalensi 0,25 – 1,25 %), Pr (<em>Predation, </em>prevalensi 0,25 – 0,75 %), SD (<em>Sediment Damage, </em>prevalensi 10,29 - 30,05 %), dan <em>fish bites</em> (prevalensi 10,75 – 23,25 %). Prevalensi penyakit bervariasi namun persentasenya rendah sedangkan gangguan kesehatan menunjukkan persentase kejadian yang lebih intensif. Penurunan kualitas lingkungan perairan sangat berperan terhadap munculnya berbagai penyakit dan gangguan kesehatan karang, yang berdampak pada gangguan fisiologis biota karang sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkala.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4448 Analisis Perbandingan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Menggunakan Metode Vertinet dan Horinet di Perairan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar 2025-02-17T18:02:14+08:00 Muh Fadlan [email protected] Firmansyah Bin Abd Jabbar [email protected] Chairul Rusyd Mahfud [email protected] <p>Rumput laut merupakan golongan makroalga atau ganggang yang termasuk dalam kelompok tumbuhan berklorofil dan termasuk tanaman tingkat rendah.&nbsp; Rumput laut <em>Kappaphycus alvarezii</em> banyak dibudidaya karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena menghasilkan karagenan jenis <em>kappa</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan <em>Kappaphycus alvarezii</em> yang di budidaya dengan metode <em>Horinet </em>dan metode <em>Vertinet</em>. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2024 di Kelurahan Amasangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok dengan 2 perlakuan yaitu perlakuan A (Budidaya dengan Metode <em>Horinet</em>) dan perlakuan B (Budidaya dengan Metode <em>Vertinet</em>) dengan masing-masing 3 ulangan pada setiap perlakuan. Data pertumbuhan yang diperolah dianalisis menggunakan analisis uji T dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya rumput laut <em>Kappaphycus alvarezi</em>i dengan metode <em>Horinet </em>dan<em> Vertinet</em> memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap laju pertumbuhan rumput laut <em>Kappaphycus alvarezii</em>. Hasil pertumbuhan mutlak terbaik terdapat pada perlakuan A (<em>Horinet</em>) dengan nilai rataan 303,33 g. Laju Pertumbuhan spesifik terbaik, juga terdapat pada perlakuan A (<em>Horinet</em>) dengan rataan 1,88 %</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4825 Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Gobi (Sicyopterus longifilis de Beauford, 1912) di Sungai Matama, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat 2025-02-20T17:42:00+08:00 Tikawati Tikawati [email protected] Sharifuddin Bin Andy Omar [email protected] Muhammad Nur [email protected] Muhammad Said [email protected] Rasti Sapri [email protected] <p><em>Sicyopterus longifilis</em> adalah ikan dari famili Gobiidae yang hidup di perairan tawar berarus deras dengan siklus hidup amphidromous, bermigrasi dari laut ke sungai. Spesies ini memiliki sirip perut berbentuk cakram untuk melekat di substrat batuan, berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai, dan sensitif terhadap perubahan habitat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nisbah kelamin dan ukuran pertama kali matang gonad ikan gobi (<em>Sicyopterus longifilis</em> de beauford, 1912). Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli hingga September 2024 berdasarkan fase bulan gelap dan bulan terang di Sungai Matama, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar. Analisis sampel di lakukan di Laboratorium Perikanan Universitas Sulawesi Barat. Total sampel yang tertangkap di sungai Matama sebanyak 758 ekor. Data nisbah kelamin dianalisis dengan menggunakan analisi <em>chi-square</em> dan ukuran pertama kali matang gonad menggunakan metode king. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah kelamin berdasarkan waktu pengambilan sampel, ikan gobi pada bulan Juli hingga Desember seluruhnya seimbang, kecuali pada bulan September. Nisbah kelamin berdasarkan tingkat kematangan gonad seluruhnya tidak seimbang, kecuali pada TKG III. Selanjutnya berdasarkan fase bulan gelap dan bulan terang nisbah kelamin tidak seimbang. Berdasarakan hasil penelitian sehingga didapatkan ukuran pertama kali matang gonad ikan gobi jantan pada ukuran 80,87 mm dan betina 89,81 mm. Ikan jantan memiliki ukuran pertama kali matang gonad yang lebih pendek daripada ikan betina.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4396 Pengelolaan Perikanan Tangkap Ikan Terbang (Family Exocoetidae) Pada Domain Teknik Penangkapan Ikan di Perairan Majene 2025-02-20T18:20:10+08:00 Muhammad Said [email protected] Muhammad Nur [email protected] Joeharnani Tresnati [email protected] Tikawati Tikawati [email protected] Rasti Sapri [email protected] <p>Potensi ikan terbang yang melimpah di Kelurahan Rangas dan Kelurahan Mosso, Kabupaten Majene, telah mendorong nelayan untuk melakukan penangkapan secara terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status pengelolaan perikanan ikan terbang dengan pendekatan ekosistem pada domain teknik penangkapan ikan di perairan Majene. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 hingga Mei 2024 di Kelurahan Rangas dan Kelurahan Mosso, Kabupaten Majene. Metode survei digunakan dengan pengambilan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara. Analisis data dilakukan menggunakan skoring sederhana berbasis ordinal (1, 2, 3), di mana skor yang lebih tinggi menunjukkan pengelolaan yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan domain teknik penangkapan, berada pada kategori baik dengan skor total 2,35. Indikator penangkapan destruktif memperoleh skor 3,0 (sangat baik), modifikasi alat tangkap 2,3 (baik), kapasitas perikanan dan upaya penangkapan 2,0 (sedang), selektivitas tangkap 2,8 (sangat baik), kesesuaian kapal dengan dokumen legal 3,0 (sangat baik), dan sertifikasi awak kapal 1,0 (kurang baik). Penelitian ini menyoroti perlunya perbaikan pada indikator dengan skor rendah, khususnya terkait sertifikasi awak kapal. Keseluruhan hasil ini menunjukkan perlunya strategi pengelolaan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan terbang dan meningkatkan kualitas pengelolaan di wilayah tersebut.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4828 Analisis Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Payang yang Didaratkan di Pangali-Ali Kabupaten Majene Sulawesi Barat 2025-02-24T11:02:24+08:00 Muhammad Nur Ihsan [email protected] Helmiati Helmiati [email protected] Ady Jufri [email protected] <p>Kabupaten Majene memiliki luas wilayah laut 13.124 km<sup>2 </sup>&nbsp;dengan panjang garis pantai 125 km &nbsp;serta berada di pesisir selat Makassar. Aktivitas perikanan utama di wilayah pesisir kabupaten majene adalah perikanan payang dan purse seine. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi jenis dan frekuensi kemunculan hasil tangkapan payang yang didaratkan di Pangali-ali Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November di Pangali-ali dengan menggunakan metode observasi mengikuti kegiatan operasi penangkapan. Data penelitian berupa komposisi hasil tangkapan payang yang meliputi identifikasi jenis ikan, ukuran panjang ikan, berat jenis hasil tangkapan, dan frekuensi kemunculan hasil tangkapan. Hasil pengamatan penelitian yang berlangsung selama 30 trip didapatkan volume persentase hasil tangkapan tertinggi yaitu 53 % jenis ikan tongkol lisong (<em>Auxis rochei</em>) seberat 6.718 kg dan terendah jenis ikan kuwe (<em>Caranx ignobilis</em>) 0,34 % seberat 44 kg, frekuensi kemunculan jenis ikan didominasi oleh ikan layang biru yang tertangkap sebanyak 14 kali trip. Ukuran panjang hasil tangkapan utama yang tertangkap pada alat tangkap payang memiliki kisaran panjang antara 11 – 42 cm sedangkan ukuran panjang hasil tangkapan sampingan berkisar antara 8 – 18 cm dengan jumlah seluruh tangkapan selama 30 trip sebanyak 12.647 kg.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pkp/article/view/4373 Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Wisata Edukasi Hutan Mangrove (EHM) di Pantai Baluno Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Sulawesi Barat 2025-02-24T11:01:39+08:00 Sakinah Sakinah [email protected] Nurjirana Nurjirana [email protected] Firmansyah Firmansyah [email protected] Luthfiah Luthfiah [email protected] <p>Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara profesional, terlatih, dan memuat unsur pendidikan, sebagai suatu sektor/usaha ekonomi, yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi, dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya-upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik masyarakat di sekitar pantai baluno, persepsi masyarakat tentang pengembangan wisata edukasi hutan mangrove (EHM) pantai baluno, serta faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pengembangan kawasan. Penelitian melibatkan 41 responden dari masyarakat sekitar pantai baluno. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Pengambilan atau pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal yang telah tinggal lebih dari lima tahun cenderung sangat setuju terhadap pengembangan wisata ini. Mereka melihat peluang lapangan kerja sebagai dampak positifnya. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal kurang dari empat tahun lebih cenderung ragu atau tidak setuju, karena belum menyaksikan perkembangan kawasan. Secara umum, tidak ada dampak negatif dari keberadaan wisata EHM. Persepsi masyarakat terhadap pengembangan kawasan ini bersifat positif, dengan skor analisis data sebesar 55,7 yang masuk dalam kategori setuju.</p> 2024-12-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Seminar Nasional Peternakan, Kelautan, dan Perikanan