Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kualitas Kimia Air Tambak Budidaya

Effect of Moringa oleifera Seed Flour on Chemical Parameter of Water in Aquaculture Pond

  • Ardi Eko Mulyawan Program Studi Akuakultur, Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa
Keywords: Tepung biji kelor, kimia air, tambak, bududaya

Abstract

ABSTRACT: The present study aims to determine the effect of Moringa oleifera seed flour on the chemical paramater of water quality in fish pond. The results of this study are expected to provide information on the use of moringa seed flour on the chemical parameter of water quality of aquaculture. This research was conducted from April to May 2018. A completely randomized design was applied for experimental design. The treatments tested were moringa seed flour consisted of 4 treatments (0 mg/l control, 250 mg / l, 350 mg/l and 450 mg/l) in 2 ponds with different locations, where each treatment had 3 replicates to obtain 24 units trial. The sampling technique used random sampling. The research variables consisted of nitrate, ammonia and phosphate. One way ANOVA was performed for statistical analysis. The results showed that the lowest range of ammonia in pond water was obtained in treatment (450 mg/l) followed by treatment (350 mg/l) and treatment (250 mg/l), while the range of nitrate in pond water, where in pond 1 the lowest nitrate was obtained at treatment (450 mg/l), followed by 350 mg/l and 250 mg/l treatment. In pond 2 the lowest nitrate range was obtained in treatment (250 mg/l) followed by treatment (450 mg/l) and treatment (350 mg/l)

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung biji kelor (Moringa oleifera) terhadap kualitas kimia air tambak budidaya.  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pemanfaatan tepung biji kelor terhadap kualitas kimia air tambak budidaya.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018.  Peneltian ini tergolong dalam penelitian yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujicobakan adalah tepung  biji kelor dengan 4 perlakuan (0 mg/l kontrol, 250 mg/l, 350 mg/l dan 450 mg/l) di 2 tambak dengan lokasi yang berbeda, dimana setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan.  Teknik sampling menggunakan random sampling.  Variabel penelitian terdiri dari nitrat, amoniak dan phospat yang dianalisa dengan menggunakan one way ANOVA.  Hasil peneltian menunjukkan kisaran amoniak pada air tambak terendah diperoleh pada perlakuan (450 mg/l) disusul perlakuan (350 mg/l) dan perlakuan (250 mg/l), sedangakan kisaran nitrat air tambak, dimana pada tambak 1 kisaran nitrat terendah diperoleh pada perlakuan (450 mg/l), disusul perlakuan (350 mg/l) dan perlakuan (250 mg/l).  Pada tambak 2 kisaran nitrat terendah diperoleh pada perlakuan (250 mg/l) disusul perlakuan (450 mg/l) dan perlakuan (350 mg/l)

 

References

Andre, A., Wardhana, I.W., dan Sutrisno, E., 2015, Penggunaan tepung biji asam jawa (Tamarindus indica) sebagai biokoagulan untuk menurunkan kadar fosfat dan cod pada air limbah usaha laundry, Jurnal Teknik Lingkungan, 4 (4), 1-5

Aslamiah, S. S., Yulianti, E dan Jannah, A .2013. Aktivitas Koagulasi Ekstrak Biji Kelor (Moringa oleifera L.) Dalam Larutan NaCl Terhadap Limbah Cair Ipal PT. Sier Pier Pasuruan.

Alfia, A.R., Arini, E., Elfitasari, T (2013). Pengaruh Kepadatan Yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Bioball. Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 2, Nomor 3, 86-93

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka

KKP (2016). Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei). Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 75/PERMEN-KP/2016 Nomor 75/PERMEN-KP/2016

Nirmala, K.E., Yuniar, Budiardi, T (2005). Produktivitas Dan Parameter Kimia Dasar Tambak Budidaya Udang Windu Penaeus monodon Fab. berumur 1 dan 3 tahun. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 5–11

Sari R.A., Pinem, J.P., Daud S (2016). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Pada Pengolahan Air Payau Menjadi Air Minum Menggunakan Proses Koagulasi Ultrafiltrasi. Jom FTEKNIK Volume 3 No. 1

Sentosa, M.B., Wiharyanto, D (2013). Studi Kualitas Air Di Lingkungan Perairan Tambak Adopsi Better Management Practices (Bmp) Pada Siklus Budidaya I, Kelurahan Karang Anyar Pantai Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Utara. Jurnal Harpodon Borneo. 6(1).

Setyawati, H., Sinaga, E.J., Wulandari, L.S., Sandy, F. (2018). Efektifitas Biji Kelor Dan Tawas Sebagai Koagulan Pada Peningkatan Mutu Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Teknik Kimia Vol 12 No 2

Utami, S.D.R. 2012 Uji Kemampuan Koagulan Alami Dari Biji Trembesi, Biji Kelor, Dan Kacang Merah Dalam Proses Penurunan Kadar Fosfat Pada Limbah Cair Industri Pupuk.

Published
2020-10-01