Indeks Kematangan Gonad dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Selar Bentong (Selar crumenophthalmus BLOCH, 1793) di Perairan Kwandang, Gorontalo Utara

Gonad Index and First Maturity Size of Selar Crumenophthalmus BLOCH, 1793 in Kwandang Waters, North Gorontalo

  • Nur Hadi Muharam
  • Wayan Kantun Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa
  • Wilma Joanna Moka Universitas Hasanuddin
Keywords: IKG, ukuran, matang gonad, Selar crumenophthalmus, Gorontalo

Abstract

ABSTRACT: The present study aims to determine the gonad index (GI) and the size of the gonad maturity of bigeye scad Selar crumenophthalmus. A survey method and direct observation of Selar crumenophthalmus was performed. The present study was conducted from March to May 2020 at Perikanan Nusantara Port in the Kwandang Fisheries. The sampled fish were caught using purse seines, gill nets, hand lines, and light fishing (bagan). Samples were measured and observed every week for 3 months. A total of 2352 samples consisted of 1201 females and 1151 males. The results showed that the gonad index of female bigeye scad fish ranged from 1.628-2.894% (2.325 ± 0.37%), while male GIs ranged from 1.386-2.209 (1.861 ± 0.25%) and the size of the first maturity of male bigeye scad fish gonads was 18.91 cm (fork length) and female bigeye scad was 17.98 cm (fork length).

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis indeks kematangan gonad (IKG) dan ukuran pertama kali matang gonad ikan Selar Bentong. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengamatan langsung terhadap ikan Selar Bentong. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret-Mei 2020 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang Gorontalo Utara. Ikan yang diamati ditangkap dengan pukat cincin, jaring insang, pancing ulur dan bagan. Sampel diukur dan diamati setiap minggu selama 3 bulan. Sampel yang diamati berjumlah 2352 ekor yang terdiri dari 1201 betina dan 1151 jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kematangan gonad ikan Selar Bentong betina berkisar 1,628-2,894% (2,325 ± 0,37%), sedangkan IKG jantan berkisar 1,386-2,209 (1,861 ± 0,25%) dan ukuran pertama kali matang gonad ikan Selar Bentong jantan pada panjang cagak 18,91 cm dan Selar Bentong betina pada panjang cagak 17,98 cm.

 

References

Arrafi M, Ambak A, Rumeaida P, Muchlisin ZA. 2016. Biology of Indian mackerel, Rastrelliger kanagurta (Cuvier,1817) in the Western Waters of Aceh. Iranian Journal of Fisheries Sciences, 15(3): 957-972.

Atmaja, SB., Sadhotomo, B dan Suwarso. 1995. Reproduction of main small pelagic species in Java Sea.Workshops Biology, Dynamic, and Exploitation of Small Pelagic in Java Sea, 69-84.

Dahlan, MA., Omar, SBA., Tresnati, J., Umar, MT., dan Nur, M. 2015. Nisbah kelamin dan ukuran pertama kali matang gonad ikan layang deles (Decapterus macrosoma Bleeker, 1841) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan), 25 (1): 25-29.

Dinas Kelautan dan Perikanan, 2010. Laporan Tahunan. Gorontalo: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara. 51 hal.

Effendi. MI., 2002, Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 hal

Effendie, MI., 1979. Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri.

Effendie, MI., 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusataman. Yogyakarta

Faizah, R., Lilis, S danTuti, H., 2014. Parameter populasi dan biologi Reproduksi Ikan Bentong (Selar crumenophthalmus) di Perairan Kwandang, Gorontalo Utara. Jurnal Bawal. 6 (2): 111-117.

Fauzi, M., Isdradjad, S. dan Ali, S., 2018. Biologi Reproduksi Ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus Bloch, 1793) di Perairan Natuna, Laut Cina Selatan. Jurnal Bawal. 10 (2): 121-133.

Holden, MJ., dan Raitt, DFS. 1974. Manual of Fisheries Sciences Part 2. Methods of Resource Investigation and Their Application (p.214). Rome.Rev. 1. FAOFish. Tech pap. (115).

Kantun, W dan Achmar, M., 2016. Biologi tuna madidihang Thunnus albacares. 226 hal.

Kantun, W., Kasmi,M., Syamsul, H dan Asti, S., 2018. Reproductive biology of Indian mackerel Rastreliger kanagurta (Cuvier , 1816) in Makassar coastal waters, South Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux 11 (4), 1183-1192.

Kasmi, M., Kantun, W dan Syamsul, H., 2017. Biologi reproduksi ikan kembung lelaki Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) di perairan pesisir Takalar, Sulawesi Selatan. Jurnal Iktiologi Indonesia 17 (3), 259-271.

Moresco, A. dan de Bemvenuti, A. 2006. Reproductive biology of silverside Odontesthes argentinensis (Valenciennes) (Atherinopsidae) of coastal sea region of the South of Brazil. Revista Brasiliera de Zoology, 23(4),1168-1174.

PPN Kwandang. 2016. PPN Kwandang Gorontalo Utara. Diakses pada 28 Februari 2018 http://perikanan38.blogspot.com/2016/07/ppn-kwandang-gorontalo-utara.html

Chodrijah, U dan Ria, F., 2018. Biologi Reproduksi Selar Bentong (Selar crumenophthalmus Bloch, 1793). Di Perairan Kwandang,Gorontalo Utara. Bawal. 10 (3): 169-177.

Roos, D., Roux, O., dan Conand, F. 2007. Notes on the biology of the bigeye scad, Selar crumenophthalmus (Carangidae) around ReunionIsland, southwest Indian Ocean. Scientia Marina, Barcelona (Spain), (71), 137-144.

Siby LS, Rahardjo MF, Sjafei DS. 2009. Biologi reproduksi ikan pelangi merah (Glossolepis incisus, Weber 1907) di Danau Sentani. Jurnal Iktiologi Indonesia, 9(1): 49-61.

Suwarso, A.,Kuswoyo dan Fauzi,M., 2013. Ekspoitasi Ikan Pelagis Kecil di Laut Sulawesi. Bunga Rampai Status Pemanfaatan sumber Daya Ikan di perairan Laut Jawa dan Laut Sulawesi. BPPL

Tamarol, J., Alfret, L dan Juhny, B., 2012. Dampak perikanan tangkap terhadap sumberdaya ikan dan habitatnya di perairan pantai Tabukan Tengah Kepulauan Sangihe. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. 8(1): 12-16

Udupa, K. S. 1986. Statistical method of estimating the size at firstmaturity in fishes. ICLARM,MetroManila, Fishbyte, 4 (2), 8-10.

Umar, H. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Seri Desain Penelitian Bisnis-No.03. Rajawali Pers. Jakarta

Published
2020-10-01