Main Article Content

Abstract

Pupuk kompos merupakan  pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat dibuat dimana saja, serta kapan saja. Bahan untuk pembuatan pupuk kompos bisa didapatkan dari mana saja, misalnya dari limbah rumah tangga seperti kulit buah atau sayuran, kulit telur, ranting-ranting dan daun-daun kering, rumput gulma, dan bahan organik lainnya seperti kertas bekas atau tisu. Proses pembuatan pupuk kompos juga tergolong mudah sehingga masyarakat bisa membuat pupuk kompos untuk penggunaan pribadi (pada koleksi tanaman hias) maupun untuk keperluan pertanian sehingga tidak lagi menggunakan pupuk kimia. Dalam skala rumah tangga, pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga bisa menggunakan komposter sederhana dari ember dan baskom. Hasil wawancara beberapa warga menunjukkan bahwa secara umum masyarakat masih kurang memahami proses pengelolaan sampah dengan baik. Selama ini sampah hanya dikelola dengan cara dibakar atau dikumpulkan dan dibuang. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu majelis taklim kecamatan Pallangga tentang pemanfaatan dan pengelolaan limbah rumah tangga untuk menghasilkan pupuk kompos. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada bulan Juli hingga September 2022. Pemberian pelatihan pembuatan pupuk kompos bagi ibu-ibu rumah tangga dapat membantu pengolahan sampah secara mandiri, mengurangi sampah, bahkan dalam skala besar dapat bernilai ekonomi. Hasil yang diperoleh menunjukkan masyarakat memahami proses pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga, dapat mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos sehingga bisa mengurangi limbah rumah tangga.

Keywords

kompos, komposter, limbah rumah tangga

Article Details

How to Cite
Muis, S. (2022). PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PALLANGGA. Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 32-40. https://doi.org/10.31605/sipakaraya.v1i1.1947

References

  1. Cundari, Lia, dkk. (2019). Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos di Desa Burai. Jurnal Teknik Kimia, 1(25), 5-12.
  2. Lando, Asiyanthi Tabran, dkk. (2019). Sosialisasi dan Pendampingan Sistem Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Skala Sekolah di SD Inpres Kantisang, Tamalanrea. Jurnal Panrita Abdi, 3(2), 113-124.
  3. Larasati, Adella Atika dan Septa Indra Puspikawati. (2019). Pengolahan Sampah Sayuran Menjadi Kompos dengan Metode Takakura. Jurnal Ikesma, 15(2), 60-68.
  4. Lubis, Eva Riyanti dan Mohammad Syahrial. (2019). Panduan Lengkap & Praktis Membuat Pupuk Kompos yang Paling Menguntungkan. Garuda Pustaka, Jakarta Timur.
  5. Ningsih, Ambar Tri Ratna dan Latifa Siswati. (2021). Pengolahan Sampah Rumah Tangga menjadi Kompos di Kelurahan Labuh Baru Timur Pekanbaru. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4), 974-978.
  6. Nugroho, Panji. (2020). Panduan Membuat Pupuk Kompos Ciar. Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
  7. Madhia, Dwi dan Alia Wartiningsih. (2018). Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Di Desa Penyaring. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 88-96.
  8. Rachmawati, Normela, Susilawati dan Eva Prihatiningtyas. (2019). Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos untuk Mendukung Kampung Pro Iklim. Jurnal Al-Ikhlas, 4(2), 124-132.
  9. Siswati, Latifa, Ambar Tri Ratna Ningsih dan Hamzah Eteruddin. (2020). Manfaatkan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos di Kecamatan Minas Kabupaten Siak. Prosiding PKM-CSR (Vol 3, pp. 498-504).
  10. Siswati, Latifa, Rini Nizar dan Anto Ariyanto. (2020). Pengolahan Sampah Rumah Tangga menjadi Kompos di Kelurahan Tuah Madani Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 519-524.
  11. Warjoto, Renna Eliana, Meda Canti dan Anastasia Tatik Hartanti. (2018). Metode Komposting Takakura untuk Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga di Cisauk Tangerang. Jurnal Perkotaan, 10(2), 76-90.