Main Article Content

Abstract

Fisika merupakan pelajaran yang didasarkan pada pengamatan eksperimen sehingga pembelajarannyapun lebih sesuai jika menggunakan metode eksperimen. Pembentukan sikap ilmiah merupakan aspek kunci dalam pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang sains. Sikap ilmiah mencakup rasa ingin tahu, kerja sama, keterbukaan terhadap ide-ide baru, dan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan praktikum diidentifikasi sebagai metode efektif untuk melatih dan mengembangkan sikap ilmiah ini. Melalui kegiatan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Campalagian, diperoleh fakta bahwa pembelajaran fisika berjalan kurang efektif karena tidak didukung dengan keterlibatan peserta didik secara langsung dalam melakukan praktikum. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya sarana laboratorium khususnya alat-alat praktikum fisika. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dipandang perlu untuk dilakukan suatu kegiatan berupa pembimbingan praktikum untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan adalah melalui pelatihan/penyuluhan, pembimbingan dan pendampingan yang terintegrasi dalam kegiatan praktikum mata pelajaran fisika. Metode ini dipilih untuk memberi kesempatan kepada peserta didik SMAN 2 Campalagian untuk melakukan praktikum fisika secara langsung guna melatih sikap ilmiah peserta didik. Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahapan secara sistematis dan berkesinambungan. Tiap tahapan akan diikuti oleh peserta didik SMAN 2 Campalagian. Tahapan dalam kegiatan pengabdian ini, yakni: (1) Tahap persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan, (3) Tahap Evaluasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa sikap ilmiah peserta didik XI MIPA SMAN 2 Campalgian bearada pada kategori Tinggi dan Sedang.

Keywords

Sikap Ilmiah Eksperimen Pembimbingan Praktikum Fisika SMAN 2 Campalagian

Article Details

How to Cite
Lutfin, N. A., Tuada, R. N., & Rahmadhani, A. (2024). Pelatihan Sikap Ilmiah Peserta Didik SMAN 2 Campalagian Melalui Kegiatan Pembimbingan Praktikum Fisika . SIPAKARAYA Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 135 - 144. https://doi.org/10.31605/sipakaraya.v2i2.3658

References

  1. Ball, P. (2013). Curiosity: How science became interested in everything. University of Chicago Press.
  2. Duschl, R. A., Schweingruber, H. A., & Shouse, A. W. (Eds.). (2007). Taking science to school: Learning and teaching science in grades K-8 (Vol. 500). Washington, DC: National Academies Press.
  3. Gliner, J. A., Morgan, G. A., & Leech, N. L. (2016). Research methods in applied settings: An integrated approach to design and analysis Routledge.
  4. Hofstein, A., & Lunetta, V. N. (2004). The laboratory in science education: Foundations for the twenty‐first century. Science education, 88(1), 28-54.
  5. Kashdan, T. B., Afram, A., Brown, K. W., Birnbeck, M., & Drvoshanov, M. (2011). Curiosity enhances the role of mindfulness in reducing defensive responses to existential threat. Personality and individual differences, 50(8), 1227-1232.
  6. Kirschner, P. A., Sweller, J., & Clark, R. E. (2006). Why minimal guidance during instruction does not work: An analysis of the failure of constructivist, discovery, problem-based, experiential, and inquiry-based teaching. Educational psychologist, 41(2), 75-86.
  7. Lederman, N. G., & Lederman, J. S. (2014). Research on teaching and learning of nature of science. In Handbook of research on science education, volume II (pp. 614-634). Routledge.
  8. National Research Council. (2012). A framework for K-12 science education: Practices, crosscutting concepts, and core ideas.
  9. National Academies Press. National Research Council. (2015). Guide to implementing the next generation science standards.
  10. Osborne, J., & Dillon, J. (2008). Science education in Europe: Critical reflections (Vol. 13). London: The Nuffield Foundation.
  11. Project 2061 (American Association for the Advancement of Science). (1993). Benchmarks for science literacy. Oxford University Press.
  12. Shamoo, A. E., & Resnik, D. B. (2009). Responsible conduct of research: Oxford University Press. New York