Main Article Content

Abstract

Diversifikasi adalah proses yang dilakukan untuk menciptakan variasi produk olahan dengan menggunakan teknik pengolahan yang sesuai. Salah satu ikan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan manjadi produk olahan yaitu Ikan louhan Sentani adalah ikan pemangsa yang dapat ditemukan di Danau Sentani. Ikan ini membahayakan kelangsungan hidup ikan-ikan yang hanya dapat ditemukan di Danau Sentani. Dengan mengolah ikan tersebut menjadi produk, maka dapat mengurangi jumlah ikan tersebut. Diversifikasi produk olahan ikan louhan mencakup berbagai jenis makanan, seperti bakso, kerupuk, nugget, dan jenis olahan lainnya. Nugget adalah produk olahan ikan yang dibuat dari campuran daging ikan yang dihancurkan, tepung dan bahan lainnya, lalu dilapisi dengan tepung sebagai pengikat. Mitra dalam kegiatan pengabdian adalah para ibu di Pondok Pesantren Al-Manshurin di Waena, yang belum memiliki kreativitas dalam mengolah ikan menjadi berbagai produk. Oleh karena itu, solusi yang diberikan adalah dengan mengadakan pelatihan untuk membuat nugget dari ikan louhan. Oleh karena itu, solusi yang diberikan adalah pelatihan untuk membuat nugget dari ikan louhan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian di Pondok Pesantren Al-Manshurin yang terletak di Waena, Kota Jayapura. Metode yang diterapkan adalah melalui sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 20 orang peserta. Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan bahwa para ibu di Pondok Pesantren Al-Manshurin memperoleh keterampilan baru dalam membuat nugget dari ikan louhan.

Keywords

Ikan Louhan Sentani Nugget Ikan Pondok Pesantren Al-Manshurin

Article Details

How to Cite
Jenmau, I. S., & Haryati, K. (2025). Diversifikasi Olahan Ikan Louhan Sentani: Pembuatan Nugget Ikan Louhan di Pondok Pesantren Al-Manshurin. Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 24 - 31. https://doi.org/10.31605/sipakaraya.v4i1.5334

References

  1. Badan Standardisasi Nasional. 2013. SNI 7758:2013 Tentang Naget Ikan. Jakarta: BSN
  2. Fatma, R. A. (2017). Processing Red Devil (Amphilophus labiatus) in Sermo Reservoir into Amino Acid As A Source of Plant Nutrition Durian (Durio zibethinus). Jurnal Agroteknologi FP USU, 5(1), 42–46.
  3. Isroliyah, A., Solichin, A., & Rudiyanti, S. (2021). Kebiasaan Makanan dan Luas Relung Ikan Red Devil (Amphilophus labiatus) di Perairan Waduk Jatibarang, Semarang. Jurnal Pasir Laut, 5(2), 96–102. https://doi.org/10.14710/jpl.2021.35190
  4. Ohee, H. L., & Budi, I. M. (2021). Pemanfaatan Ikan Red Devilcichlid (Amphilophus labiatus, Günther 1864) dari Danau Sentani, Jayapura, Papua. Jurnal Pengabdian Papua, 5(1), 23–28. https://doi.org/10.31957/.v5i1.1586
  5. Sadolona, E., & Agustin, R. (2021). Pengaruh Penambahan Minyak Buah Merah Terhadap Kualitas Organoleptik Nugget Ayam. Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa, 5(2), 77–84. https://doi.org/10.51589/ags.v5i2.73
  6. Satriyanto, B. 2009. Pemanfaatan Ekstrak Buah Merah Red Papua Fruit (Pandanus conoideus lam) Sebagai Pewarna Alami Sosis Tenggiri (Scomberomorus commerson). Makalah Karya Ilmiah. Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sorong.
  7. Surbakti, E., Arief, I. I., & Suryati, T. (2016). Nilai Gizi dan Sifat Organoleptik Sosis Daging Sapi dengan Penambahan Pasta Buah Merah pada Level yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(1), 234–238. https://doi.org/10.29244/jipthp.4.1.234-238
  8. Umar, C., Kartamihardja, E. S., & Aisyah. (2015). Invasive impact of red devil fish (Amphilophus citrinellus) to fish diversity in inland water in Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 7(1), 55–61.