https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/issue/feedSipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat2025-09-29T10:51:37+08:00Ummu Kalsumummukalsum.ansar@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong><span data-preserver-spaces="true">Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat </span></strong><span data-preserver-spaces="true">is an open-access journal published by the Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia </span>which provides a platform for scholars, academics, researchers, and employees, and to anyone with an interest in sharing contemporary thinking in this field. community service in the fields of Mathematics and Natural Sciences, Education and ICT Development. Sipakaraya<span data-preserver-spaces="true"> has been indexed by </span><strong><span data-preserver-spaces="true"><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/13763" target="_blank" rel="noopener">Sinta 4 (S4)</a>, Google Scholar, Garuda, Crossref, and Dimensions. </span></strong>The Sipakaraya Journal will be published regularly twice a year, namely March and September. Authors who wish to submit must register on the Registration Page and use the manuscript template to write an article available here and then submit it to the Sipakaraya Journal OJS system.</p>https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5452Geofisika Pertanian: Penerapan Geolistrik Pada Daerah Pertanian Solusi Permsalahan Gagal Panen Petani di Arso2025-09-27T15:41:27+08:00Hardi Hamzahhardi@fmipa.uncen.ac.idRahman Rahmanrasgyatrav@gmail.comTiyas Nur Janahhardi@fmipa.uncen.ac.idAhmad Rezaldi Maulanahardi@fmipa.uncen.ac.id<p>Gagal panen merupakan masalah serius yang dihadapi petani di berbagai daerah pertanian, salah satunya kelompok tani kampung wiantre. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan petani dalam mengetahui kondisi tanah secara detail, termasuk tingkat kelembaban dan nutrisi tanah yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Dengan kurangnya informasi ini, petani sulit untuk mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan lahan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan teknologi geolistrik dalam pertanian guna memberikan solusi bagi permasalahan gagal panen yang dihadapi oleh petani. Melalui penggunaan metode geolistrik, diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi tanah secara mendalam, sehingga petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko gagal panen. Metode yang akan digunakan meliputi survei lapangan untuk pemetaan area pertanian, pengambilan data geolistrik menggunakan perangkat khusus, analisis data untuk menginterpretasikan kondisi tanah, dan penyusunan rekomendasi untuk pengelolaan lahan berdasarkan informasi yang diperoleh. Kolaborasi dengan kelompok tani dan ahli geolistrik akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi ini dan memaksimalkan manfaatnya bagi petani. Diharapkan bahwa implementasi teknologi geolistrik ini akan membantu petani untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko gagal panen. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan pemahaman petani tentang kondisi tanah dan air tanah di lahan pertanian mereka, sehingga para petani dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam manajemen pertanian mereka.</p>2025-09-17T18:48:23+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5458AQUA-TECH: Pemberdayaan Siswa SMA Negeri 2 Skanto Jayapura Melalui Integrasi Karbon Aktif dan Arduino Untuk Pemantauan Kualitas Air Berkelanjutan2025-09-29T10:40:48+08:00Octolia Togibasaoctolia@gmail.comMuhammad Asghar Nazaloctolia@gmail.comKhaeriah Dahlankhaeriahd@gmail.comHardi Hamzahhardi@fmipa.uncen.ac.id<p>Jayapura menghadapi permasalahan serius terkait kualitas air yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterlibatan generasi muda dalam pemantauan kualitas air, program pengabdian "AQUA-TECH" dirancang untuk memberdayakan siswa SMA Negeri 2 Skanto Jayapura melalui integrasi teknologi karbon aktif dan Arduino. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sekaligus memperkenalkan mereka pada teknologi pemantauan kualitas air berbasis sensor dan Internet of Things (IoT). Metode pengabdian meliputi persiapan dan perencanaan, pengembangan sistem pemantauan kualitas air menggunakan sensor dan Arduino, serta pelatihan intensif bagi siswa dan guru mengenai teknologi pemantauan air dan konservasi lingkungan. Program ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemantauan kualitas air secara berkelanjutan. Hasil menunjukkan bahwa sistem pemantauan berhasil dirakit dan diuji dengan akurasi valid, sementara workshop dan praktik lapangan meningkatkan pemahaman siswa terhadap STEM hingga 92%, kemampuan praktik Arduino mencapai 91%, dan keterampilan pemantauan lapangan sebesar 90%. Selain itu, keterlibatan masyarakat melalui laporan kualitas air memperkuat transparansi dan kesadaran lingkungan.</p>2025-09-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5453Optimalisasi Literasi Digital Berbasis Budaya Anak Pesisir Mandar Melalui Rubah (Rumah Baca Harapan) Sahabat Pulau 2025-09-27T14:57:47+08:00Hustiana Hustianahustiana@unsulbar.ac.idFajriani Fajrianifajriani@unsulbar.ac.idRafiqa Rafiqarafika@unsulbar.ac.idAhyadi Ahyadiahyadi@unsulbar.ac.id<p>Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan literasi digital berbasis budaya lokal bagi anak-anak pesisir Mandar melalui kemitraan dengan <em>Rumah Baca Harapan (RubaH) Sahabat Pulau</em>. Latar belakang kegiatan ini berangkat dari masih rendahnya keterampilan literasi digital anak-anak pesisir serta keterbatasan relawan dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan pada 24 Agustus 2025 di SDN 32 Barane, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan peserta sebanyak 16 relawan RubaH. Metode pelaksanaan meliputi survei kebutuhan, pelatihan literasi digital dasar, penyusunan konten digital berbasis budaya Mandar, diskusi partisipatif, serta evaluasi tindak lanjut. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman relawan tentang penggunaan perangkat digital, etika bermedia, dan integrasi budaya lokal dalam konten pembelajaran. Selain itu, seluruh responden memberikan tanggapan positif terhadap relevansi materi, metode penyampaian, dan kebermanfaatan kegiatan. Program ini terbukti mampu meningkatkan kapasitas relawan sebagai agen literasi digital sekaligus memperkuat peran rumah baca sebagai pusat pembelajaran alternatif. Dengan demikian, pengabdian ini berkontribusi pada terciptanya model literasi digital berbasis budaya lokal yang kontekstual, relevan, dan berkelanjutan bagi pengembangan literasi anak-anak pesisir Mandar.</p>2025-09-27T14:49:41+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5428Pendampingan Guru Sekolah Menengah dalam Penerapan ICT untuk Asesmen Pembelajaran2025-09-27T15:45:36+08:00Jarnawi Afgani Dahlanjarnawi@upi.eduYaya Sukjaya Kusumahyskusumah@upi.eduErma Monariskaermamonariska@upi.eduAriyanti Jalalariyantijalal.new@gmail.comChurun Lu'lu'il Maknunchurun@upi.eduErnawatiernawati89@upi.eduFadhil Zil Ikramdhilikram@upi.eduM. Azhari Panjaitanazharimath@upi.eduPieter Z. Tupamahupiertpmhu11@upi.eduR. H. Yanti Silitongarhyantisilitonga@upi.edu<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan rendahnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), khususnya dalam kegiatan evaluasi dan asesmen pembelajaran oleh guru di sekolah mitra. Permasalahan ini dapat ditinjau dari dua aspek utama, yaitu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan platform digital untuk evaluasi dan asesmen, serta belum dikenalnya potensi kecerdasan buatan (AI) dalam menunjang penilaian pembelajaran yang efektif dan efisien. Melalui kegiatan pengabdian berupa pendampingan atau pelatihan ini, diharapkan para guru di sekolah mitra tidak hanya memperoleh pemahaman konseptual tentang pentingnya integrasi teknologi dalam evaluasi dan asesmen pembelajaran, tetapi juga memiliki keterampilan praktis untuk menerapkannya secara langsung dalam konteks kelas mereka masing-masing. Kegiatan pengabdian dilaksanakan secara hybrid yang berpusat di SMK TIK Al-Islam Purwakarta. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025 dengan 27 guru yang mengikuti kegiatan. Adapun guru-guru yang mengikuti kegiatan ini berasal dari tiga sekolah yaitu SMA Al Jundiyah, SMA Dzakiyun 2, dan SMK TIK Al Islam. Hasil pelaksanaan serta evaluasi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa indikator keberhasilan kegiatan pengabdian, yaitu materi, narasumber, pelaksanaan kegiata, serta dampak manfaat, sudah terpenuhi sehingga kegiatan pendampingan atau pelatihan terkait pemanfaatan ICT dalam asesmen pembelajaran dapat dikatakan sukses dan berhasil. Kegiatan pendampingan atau pelatihan berhasil dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta keterampilan terkait ICT dalam Pendidikan, utamanya mengenai pemanfaatannya dalam asesmen pembelajaran. Selain itu, para responden juga memberikan komentar yang positif terhadap pelaksanaan kegiatan dan berharap kegiatannya dapat dilaksanakan secara berkala.</p>2025-09-27T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5585Fisika Dekat Kita: Permainan Tradisional Mamasa sebagai Media Edukasi Interaktif2025-09-29T10:39:22+08:00Nursakinah Annisa Lutfinnursakinahlutfin@unsulbar.ac.idDewi Sartikadewi.sartika@unsulbar.ac.idAulia Rahmadhaniauliarahmadhani@unsulbar.ac.idFarhanuddin Farhanuddinfarhanmalaganni@gmail.com<p>Fisika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi siswa, terutama karena pendekatan pembelajaran yang cenderung teoritis dan minimnya keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menjadi tantangan serius untuk menumbuhkan minat belajar fisika. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mengatasi stigma negatif tersebut pada siswa SMAN 1 Mamasa melalui pendekatan yang memadukan kearifan lokal dan teknologi. Kegiatan PkM ini menerapkan media pembelajaran interaktif berbasis <em>Scratch</em> dengan simulasi permainan tradisional Mamasa untuk menjembatani kesenjangan antara konsep fisika yang abstrak dan realitas budaya. Keberhasilan program dievaluasi melalui angket kepuasan peserta dan analisis N-Gain untuk mengukur perubahan sikap siswa. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi pada aspek materi, partisipasi, dan pelayanan, dengan mayoritas siswa menyatakan puas. Selain itu, analisis N-Gain menunjukkan adanya peningkatan sikap positif siswa terhadap fisika, yang membuktikan bahwa program ini efektif. Temuan ini membuktikan bahwa pembelajaran fisika tidak harus terbatas pada ruang kelas, melainkan dapat menjadi lebih relevan dan menyenangkan melalui model yang kontekstual dan berbasis budaya. Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk direplikasi dan berkontribusi pada pelestarian budaya lokal.</p>2025-09-27T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5577Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sulawesi Barat Melalui Optimalisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera dalam Pengembangan Dodol Jewawut Berbasis Kearifan Lokal2025-09-28T16:21:17+08:00Ramlah Ramlahramlah@unsulbar.ac.idYusrianto Nasiryusrianto.nasir@unsulbar.ac.idNurman Nurmannurman@unsulbar.ac.idSyamsiara Nursyamsiara_nur@unsulbar.ac.idMusriani Musrianimasriani@unsulbar.ac.idRahmawati Rahmawatirahmawatirazak@unsulbar.ac.idNurfiana Abdullahnurfiana.abdullah@unsulbar.ac.idRifca Farih Azizahrifcafarihazizah@unsulbar.ac.idRasydah Nur Tuadarasydahnurtuada@unsulbar.ac.id<p>Sulawesi Barat yang ditetapkan sebagai daerah otonom pada tahun 2004 menyimpan kekayaan sumber daya alam yang beraneka ragam dengan karakteristik geografis yang unik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Sulawesi Barat melalui optimalisasi peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera dalam pengembangan produk dodol jewawut berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2025. Metode yang digunakan adalah <em>participatory action research</em> (PAR) dengan lima tahap: (1) identifikasi dan analisis situasi awal melalui survei dan <em>focus group discussion </em>(FGD), (2) pelaksanaan pelatihan pembuatan dodol jewawut, (3) pendampingan intensif dalam produksi dan pemasaran, (4) monitoring dan evaluasi, dan (5) keberlanjutan program. Kegiatan dilaksanakan di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan melibatkan 26 anggota KWT Sejahtera. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam pengolahan jewawut menjadi dodol, peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebesar 95%, dan terciptanya 3 varian produk dodol jewawut yaitu original, pandan, dan buah naga dengan kemasan menarik. Program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi kelompok KWT dan melestarikan tanaman pangan lokal jewawut sebagai warisan budaya.</p>2025-09-28T16:17:37+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5313Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Tahu Tuna di Koya Timur2025-09-29T10:51:37+08:00Yunus P. Paulanganlolituhumena@gmail.comBasa T. Rumahorbololituhumena@gmail.comLolita Tuhumenalolituhumena@gmail.comNicea Roona Paranoannicearoona12@gmail.comHardi Hamzahhardi@fmipa.uncen.ac.idFelycitae Ekalaya Appalolituhumena@gmail.comNur Fadilah Bakrilolituhumena@gmail.com<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi istri nelayan di Koya Timur melalui pelatihan pembuatan tahu tuna sebagai produk olahan bernilai tambah. Metode pelaksanaan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Peserta dilibatkan secara aktif dalam praktik pembuatan tahu tuna, mulai dari persiapan bahan, pencampuran, pencetakan, hingga pengukusan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap pemahaman peserta, dengan rata-rata nilai pre-test sebesar 51,8 dan post-test 82,9, serta N-gain sebesar 64,6 yang termasuk kategori cukup efektif. Produk tahu tuna yang dihasilkan dinilai bergizi tinggi, bercita rasa baik, serta berpotensi dikembangkan sebagai usaha rumahan berbasis potensi lokal.Secara keilmuan, kegiatan ini memberikan kontribusi pada literatur pemberdayaan perempuan di sektor perikanan, khususnya dalam konteks diversifikasi produk berbasis ikan yang dapat meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan. Implikasi praktis dari kegiatan ini adalah tersedianya model pelatihan sederhana dan aplikatif yang dapat direplikasi di wilayah pesisir lain dengan karakteristik serupa.</p>2025-09-29T10:04:41+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/view/5550Inovasi Berkelanjutan Penanganan Pasca Panen Ikan: Penerapan Teknologi Penyimpanan dan Pengering berbasis Efek Rumah Kaca untuk Nelayan Pulau Kosong Jayapura2025-09-29T10:50:38+08:00Popi Ida Laila Ayerhardi@fmipa.uncen.ac.idHardi Hamzahhardi@fmipa.uncen.ac.idYane Oktovina Ansanayhardi@fmipa.uncen.ac.id<p>Nelayan di Pulau Kosong, Kota Jayapura, menghadapi permasalahan serius dalam penanganan pascapanen ikan akibat keterbatasan fasilitas penyimpanan, ketergantungan pada metode pengeringan tradisional, serta lemahnya manajemen usaha dan akses pasar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk perikanan dan pendapatan nelayan melalui penerapan teknologi penyimpanan bertenaga surya, sistem pengering berbasis efek rumah kaca, serta pelatihan manajemen usaha dan pemasaran. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi, serta strategi keberlanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas nelayan dalam pengoperasian teknologi, perbaikan kualitas ikan kering, pengurangan kerugian pascapanen, serta tumbuhnya kesadaran manajemen keuangan dan diversifikasi produk. Program ini juga memperkuat kelembagaan kelompok nelayan dan membuka peluang pengembangan jaringan pemasaran. Dengan demikian, intervensi berbasis teknologi dan pendampingan berkelanjutan mampu meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus mendukung praktik perikanan berkelanjutan di Papua.</p>2025-09-29T10:45:39+08:00Copyright (c) 2025 Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat