Main Article Content

Abstract

Limpasan air hujan  yang  terjadi dapat meningkatkan risiko terjadinya longsor, penurunan tanah akibat aliran  hujan yang tidak tertampung disertai berkurangnya air tanah untuk konsumsi air bersih. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi run off dan mencegah terjadinya penurunan tanah. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pemanenan air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan kampus Universitas Sulawesi Barat. Perhitungan pemanenan air hujan dilakukan dengan mengkomparasikan data potensi hujan dengan menghitung curah hujan rata-rata dan curah hujan andalan yang dapat dipanen melaui atap bangunan kemudian disandingkan dengan jumlah total kebutuhan air bersih civitas akademika yang ada, dengan merujuk pada Standar Kebutuhan Air Bersih Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2000 pada fasilitas pendidikan yaitu 10 liter/orang/hari. Diketahui total kebutuhan air 31.058 m3 dan total panen air hujan 82.898 m3. Terdapat kelebihan air 52.696 m3 yang dapat digunakan untuk kebutuhan air masa mendatang.

Keywords

Kebutuhan Air Bersih, Pemanenan Air Hujan, Reduksi Risiko Erosi Dataran Tinggi, Panen Air Hujan Kawasan Kampus, Sumber Air Bersih, Universitas Sulawesi Barat.

Article Details