Main Article Content

Abstract

Kabupaten sinjai merupakan salah satu daerah yang berada disulawesi selatan yang mempunyai kawasan hutan mangrove paling luas sekitar 960 ha yang sebagian besar hutan mangrovenya ada di kecamatan sinjai timur, desa tongke-tongke. Desa tongke-tongke memiliki panjang garis pantai -+ 2 km dan hutan mangrove dengan luas 78,00 ha.  Hutan mangrove di desa tongke-tongke adalah hasil swadaya masyarakat yang saat ini berumur sekitar 37 tahun dihitung dari tahun pertama penanamannya,kegiatan ini bertujuaan.Untuk Mengetahui seberapa besar efektivitas tanaman pelindung dalam menanggulangi abrasi pantai dan mengetahui tinggi gelombang, refraksi gelombang, dan gelombang pecah yang terjadi di pantai tongke-tongke meggunakan admiralty dan metode hindcasting.Hasil penelitiaan menunjukkan elevasi muka air pasang (rob) tertinggi barada pada ketinggian 0,7149 m diatas permukaan laut rata-rata (MLS) dan mengakibatkan potensi luas daerah genangan mencapai -134,6 cm dan muka air tertinggi 134.7 dan metode hindcasting di dapat tinggi gelombang (H) dan priode gelombang (T) maksimum arah tenggara yang dapat dilihat pada tabel yaitu pada tahun 2019 adalah yang terbesar dimana H = 0,809 m dan T = 5,825 m.


Kata Kunci: Admiralty, ArcGIS,kabupaten Sinjai, dan Pasang surut.


                                                                                                

Keywords

Kata Kunci: Admiralty, ArcGIS,kabupaten Sinjai, dan Pasang surut.

Article Details