Main Article Content
Abstract
Kota penyangga IKN dihadapkan pada tantangan seperti perubahan iklim, polusi udara, dan migrasi penduduk. Dengan adanya pembangunan IKN, diproyeksikan populasi serta bangunan publik di Balikpapan dan sekitarnya akan meningkat, yang berpotensi memperburuk kondisi lingkungan. Sebagai contoh, bangunan di Institut Teknologi Kalimantan yang merupakan pusat kegiatan akademik, menunjukkan ketergantungan terhadap pendingin ruangan. Penggunaan berkelanjutan dari sistem tersebut akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan secara umum bangunan publik cenderung bergantung pada pendingin ruangan. Berdasarkan data GBCI, sektor bangunan menyumbang 35% dari konsumsi energi, 12% dari konsumsi air global, serta bertanggung jawab atas 25% limbah dan 40% emisi gas rumah kaca. Untuk itu, investasi teknologi hijau diperlukan sebagai upaya mitigasi. Peneliti menganalisis penerapan green kinetic façade melalui pendekatan analisis data, simulasi, dan perancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green kinetic façade berpotensi meningkatkan kenyamanan termal dan efisiensi energi. Temuan ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah, peneliti, dan praktisi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.