Main Article Content

Abstract

Dalam upaya memberikan perlindungan lingkungan Laut di Selat Lombok, pemerintah Indonesia telah menginisiasi pengimplementasian regulasi IMO yang bernama Particularly Sensitive Sea Area (PSSA). PSSA adalah area laut sensitif yang membutuhkan perlindungan khusus karena dapat dengan mudah mengalami kerusakan akibat aktivitas maritim internasional di sekitarnya. PSSA memiliki 3 elemen persyaratan yang harus dipenuhi ketika sebuah negara ingin mengimplementasikannya yaitu, Associate protervtive Measures (APMs), adanya keanekaragaman hayati, dan terletak dijalur pelayaran internasional. Dalam hal ini pemerintah telah mengupayakan diplomasi dengan anggota dan member IMO untuk memenuhi persyaratan tersebut. Berbagai bentuk diplomasi dilakukan pemerintah Indonesia, mulai dari diplomasi formal ataupun informal. Diplomasi ini dilakukan dengan cara workshop, sidang, dan pertemuan lainnya. Tentu diplomasi ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara sekitar sehingga PSSA dapat diimplementasikan segera karena Selat Lombok selaku jalur pelayaran internasional membutuhkan perlindungan dalam menjaga keanekaragaman hayatinya.

Keywords

Diplomasi, Maritim, Selat Lombok, PSSA

Article Details

How to Cite
Rustam, I. (2021). Diplomasi Pemerintah Indonesia untuk Mengajukan Status Particularly Sensitive Sea Area (PSSA) sebagai Upaya Perlindungan Lingkungan Laut Di Selat Lombok . Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO, 1(2), 171-185. https://doi.org/10.31605/lino.v1i2.1214

References

  1. (n.d.). Retrieved from http://www2.kkp.go.id/artikel/2233-maritim-indonesia-kemewahan-yang-luar-biasa
  2. Australian Maritim Safety Authority. (2017). Particularly SensitiveSea Area. Canberra: Australian Government.
  3. Direktoral Jenderal Perhubungan Laut. (2017). Identification and Protection of Special Areas, Ecas and PSSAs, Recent progress on the development of a pssa proposal for the protection of nusa penida island in the lombok strait. Marine Environment Protection Committee (MEPC) 71st Session.
  4. Direktoral Jenderal Perhubungan Laut. (2018). Routeing Measures And Mandatory Ship Reporting Systems, Establishment of a new trafictseparation scheme. IMO Sub-Committee on Navigation, Communications and Searh and Rescue (NSCR )6th Session.
  5. Direktoral Jenderal Perhubungan Laut. (2019). Kemenhub Siapkan Implementasi Permisahan Alur Laut di Selat Sunda dan Selat Lombok. Retrieved Januari 7, 2020, from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia: http://hubla.dephub.go.id/berita/Pages/KEMENHUB-SIAPKAN-IMPLEMENTASI-PEMISAHAN-ALUR-LAUT-DI-SELAT-SUNDA-DAN-SELAT-LOMBOK-.aspx
  6. Direktorat Jenderal Hubungan Laut. (2017). Sekretaris Jenderal Internasional Maritime Organization (IMO) Lakukan Kunjugan Resmi ke Indonesia. Retrieved Februari 20, 2020, from Kementerian Perhubungan Republik Indoensia: http://hubla.dephub.go.id/berita/pages/SEKRETARIS-JENDERAL-INTERNATIONAL-ORGANIZATION-(IMO)-LAKUKAN-KUNJUNGAN-RESMI-KE-INDONESIA-.aspx
  7. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2016). The 9th Cooperative forum IMO-NORAD. The 9th Cooperative forum. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
  8. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2018, Desember 18). Ditjen Hubla Selengarakan Workshop Internasional Sempurnakan Penetapan Kawasan PSSA di Nusa Penida. Retrieved from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia: https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/5768/ditjen-hubla-selenggarakan-workshop-internasional-sempurnakan-penetapan-kawasan-pssa-di-nusa-penida
  9. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2018). Ditjen Hubla Selenggarakan Workshop Internasional Sempurnakan Penetapan Kawasan PSSA di Nusa Penida. Retrieved Januari 8, 2019, from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia: http://hubla.dephub.go.id/berita/Pages/DITJEN-HUBLA-SELENGGARAKAN-WORKSHOP-INTERNASIONAL-SEMPURNAKAN-PENETAPAN-KAWASAN-PSSA-DI-NUSA-PENIDA-.aspx
  10. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2018). Identification and Protection of Special Areas, Ecas and PSSAs, Recent progress on the development of a pssa proposal for the protection of nusa penida islands in the lombok strait. Marine Environment Protection Committee(MEPC) 73rd Session. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
  11. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2018). Ssempurnakan Kawasan PSSA di Nusa Penida. Workshop Internasional. Nusa Penida: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
  12. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2019, Mei 3). Kemenhub Gelar Workshop Persiapan Delri Pada Sidang MSC IMO Ke-101 03. Retrieved from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia: https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/5128/kemenhub-gelar-workshop-persiapan-delri-pada-sidang-msc-imo-ke-101-03
  13. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2019). Sosialisasi SOP Telekomunikasi Pelayaran. Sosialisasi SOP Telekomunikasi Pelayaran. Lombok: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
  14. Dowson, C. (2007). A Practical Guides to Research Methods . Oxford: How To Books.
  15. International Maritim Organization. (2019). Particularly Sensitive Sea Area. Retrieved Oktober 15, 2019, from International Maritim Organization: http://www.imo.org/en/OurWork/Environment/PSSAs/Pages/Default.aspx
  16. International Maritime Organization. (2017, Juli). Marine Environment Protection Committee (MEPC) 71st Session. Retrieved from International Maritime Organization: https://www.imo.org/en/MediaCentre/MeetingSummaries/Pages/MEPC-71.aspx
  17. Junaidi. (2019, April 13). Wawancara dengan Junaidi Kepala KSOP Lembar Mataram.
  18. Jurnal Maritim. (2019). Tahun 2019, Kemenhub Terapkan Wajib AIS di Laut Indonesia. Retrieved Desember 22, 2019, from Jurnal Maritim: https://jurnalmaritim.com/tahun-2019-kemenhub-terapkan-wajib-ais-di-laut-indonesia/
  19. Kementerian Perhubungan. (2019). Kemenhub Gelar Workshop Persiapan Delri Pada Sidang Msc Imo ke-101. Retrieved Januari 5, 2020, from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia: http://hubla.dephub.go.id/berita/Pages/KEMENHUB-GELAR-WORKSHOP-PERSIAPAN-DELRI-PADA-SIDANG-MSC-IMO-KE-101-.aspx
  20. Lestari, P., Octavian, A., & Trismadi. (2019). Kebijakan Penetapan Particularly Sensitive Sea Areas di Selat Lombok Guna Mendukung Keamanan Maritim. Jurnal Keanaman Maritim 5(1), 39-56.
  21. National University of Singapura. (2017). PSSAs in Southeast Asia: Trends and Prospects. Center of International Law Workshop. Singapura: National University of Singapura.
  22. Pramudianto, A. (2011). Diplomasi Lingkungan: Teori dan Fakta. Jakarta: UIP.
  23. Roza, E. (2017). Maritim Indonesia, Kemewahan Yang Luar Biasa. Retrieved Oktober 20, 2019, from Kementerian Kelautan dan Perikanan\: http://www2.kkp.go.id/artikel/2233-maritim-indonesia-kemewahan-yang-luar-biasa
  24. Shar, S. (2014). Biodiversitas Biota Laut Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
  25. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996. (1996). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996. Retrieved Oktober 20, 2019, from Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional: https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang-Undang/undang-undang-nomor-6tahun-1996-2094
  26. Wardhana, N. (2019, Oktober 30). Wawancara dengan Nanditya Wardhana Asisten Deputi Direktur Direktoral Jenderal Perhubungan LautKementerian Perhubungan.
  27. World Maritime University. (2014). PSSAin the Baltic Sea: Protection on Paper or Potential Progres. Sweden: World Maritime University.