Sebab Utama dan Pemicu Faktor Sosial Budaya Konflik Papua Barat

  • Sultan Dhiaulhaq
  • Indah Sopyani
  • Prilla Marsingga
Keywords: Konflik Papua, Sebab konflik di Papua, KKB

Abstract

Dalam artikel ini, penulis mengulas tentang konflik di Papua Barat, yang telah berlangsung selama beberapa dekade dan memiliki akar yang dalam pada sejarah kolonialisme, penjajahan, serta ketidakpuasan atas status politik, ekonomi, dan sosial di wilayah tersebut. Penulis menggunakan teori Perdamaian menurut Johan Galtung untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sebab utama dan faktor sosial budaya yang memengaruhi konflik di Papua Barat. Konflik di Papua semakin rumit dengan munculnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang terlibat dalam serangkaian kekerasan, termasuk serangan terhadap apparat keamanan, pembunuhan, dan penculikan. Penulis menjelaskan dua definisi perdamaian yakni perdamaian negatif dan perdamaian positif. Perdamaian negatif memerlukan kontrol pemerintah terhadap konflik yang terjadi, sedangkan perdamaian positif menunjuk pada suasana damai di mana terdapat kesejahteraan, keadilan, dan kebebasan.

References

Effendi, T., & Panjaitan, A. C. (2021). Konsekuensi Penetapan Status Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Rechtidee, 223-245.
Elisabeth, A. (2017, November 22). Memahami akar masalah Papua dan penyelesaiannya: jangan gegabah. Diambil kembali dari The Conversation: https://theconversation.com/memahami-akar-masalah-papua-dan-penyelesaiannya-jangan-gegabah-87785
Finaka, A. W. (2022). Pemerintah tetapkan KKB Papua Jadi Kelompok teroris. Diambil kembali dari Indonesia baik: https://indonesiabaik.id/videografis/pemerintah-tetapkan-kkb-papua-jadi-kelompok-teroris
humasdprp. (2019, November 6). Keterwakilan OAP di DPRD se-Papua Sangat Minim. Diambil kembali dari Dewan Perwakilan Rakyat Papua: https://dpr-papua.go.id/keterwakilan-oap-di-dprd-se-papua-sangat-minim/
Mukhtadi. (2021). Strategi Pemerintah dalam Penanganan Gerakan Separatis Papua dan Implikasinya Terhadap Diplomasi Pertahanan Indonesia. Jurnal Diplomasi Pertahanan, 85-94.
Universitas STEKOM. (t.thn.). Konflik Papua. Diambil kembali dari Ensiklopedia Dunia: https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Konflik_Papua

Heralt, O. (n.d.). A critical analysis of Positive and Negative Peace. https://doi.org/978- 955-4563- 71- 1
Temesgen Tilahun, “Johan Galtung’s Concept of Positive and Negative Peace in the Contemporary Ethiopia: an Appraisal,” International Journal of Political Sciences and Development. Vol 3 No 6, ISSN: 2360-784X (2015): 251.
References DIJKEMA, C. (2007, May). Negative versus Positive Peace - Irénées. Www.irenees.net.
Johan Galtung and the Quest to Define the Concept of Peace. (2020, December 14). Vision of Humanity.
Jubi.co.id, 21 Oktober 2019, “Korban dalam Keberagaman: Kentalnya Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Orang Papua”, https://jubi.co.id/korban-dalam-keberagaman-kentalnya-rasisme-dan-diskriminasi-terhadap-orang-papua/
Amnesty International Indonesia, 8 Juni 2020, “Papua: 5 Masalah HAM yang Harus Diselesaikan”, https://www.amnesty.id/papua-5-masalah-ham-yang-harus-diselesaikan/.
Pusat Penelitian Politik LIPI (2011), “Riset LIPI: Empat Akar Masalah Konflik Papua Penyelesaian Hanya dengan Dialog, Tak Bisa dengan Intervensi Kekerasan”, http://politik.lipi.go.id/in/kolom/kolom-papua/547-riset-lipi-empat-akar-masalah-konflik-papua-penyelesaian-hanya-dengan-dialog-tak-bisa-dengan-intervensi-kekerasan-.html.
Published
2025-01-25
How to Cite
Dhiaulhaq, S., Sopyani, I., & Marsingga, P. (2025). Sebab Utama dan Pemicu Faktor Sosial Budaya Konflik Papua Barat. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional LINO, 4(2), 104-113. https://doi.org/10.31605/lino.v4i2.3672