Main Article Content

Abstract

Penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan berikut: (1) Untuk mengenali aspek kompetensi yang perlu ditekankan dalam program penguatan kompetensi konselor sekolah, (2) Untuk menggambarkan masalah yang dialami oleh konselor sekolah dalam pengembangan kompetensi, dan (3) untuk mengenali bentuk pengembangan kapasitas yang dinilai sesuai dengan kebutuhan dan keadaan konselor yang bersifat sementara di Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dikombinasikan dengan pendekatan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah konselor sekolah yang bekerja di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah kejuruan di kota Makassar berjumlah 256. Sampel diambil sebanyak 25% dari populasi, yaitu 69 orang dan dipilih dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan FGD. Analisis data meliputi analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingginya indeks kebutuhan konselor sekolah di Kota Makassar untuk mendapatkan penguatan pada semua titik kompetensi yang tercakup dalam sepuluh kompetensi inti konselor, (2) masalah yang dialami oleh konselor sekolah di Makassar. Kota dalam mengikuti penguatan kegiatan kompetensi, peluang yang tersedia bagi konselor sekolah untuk mengikuti penguatan kompetensi, kurangnya dukungan finansial, kesulitan meninggalkan tugas karena keterbatasan konselor sekolah, (3) dalam rangka memperkuat kompetensi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan konselor sekolah, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk: (a) waktu pelaksanaannya harus dilakukan pada waktu yang tidak mengganggu beban kerja di sekolah; (b) menggunakan model pelatihan berbasis sekolah; dan (c) penggunaan kombinasi narasumber dari universitas dan fasilitator konselor sekolah yang terlatih.

Keywords

capacity building counseling guidance competence school counselor

Article Details