Main Article Content
Abstract
Fenomena kecemasan dalam penyelesaian matematika dikalangan siswa kerap terjadi, namun penyelesaian permasalahan tersebut belum banyak menjadi perhatian para guru matematika. Penelitian ini bertujuan mengatasi kecemasan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan menerapkan terapi behavioral menggunakan teknik desensitisasi sistematis sebagai upaya penangananya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni skala kecemasan menggunakan skala T-MAS, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada 25 siswa kelas X AKL-1 SMK Islamic Centre Cirebon. Tiga tahapan analsisi data yang terdiri reduction, display dan conclusion drawing atau verification dilakukan dalam penelitian ini. Adapun hasil penelitian ini mendapati 3 siswa yang tidak mengalami kecemasan, 5 siswa yang mengalami kecemasan ringan, 12 siswa mengalami kecemasan sedang, 4 siswa mengalami kecemasan berat dan 1 siswa mengalami kecemasan panik. Sedangkan terdapat 9 tahapan dalam terapi yakni pengkondisian, rasionalisasi, latihan relaksasi, menyusun hierarki, diskusi gambaran hal yang menyenangkan bagi konseli, relaksasi, memunculkan hierarki kecemasan dan mengamatinya serta melakukan evaluasi tindakan. Selanjutnya, berpedoman pada standar uji perilaku tingkat keberhasilan penerapan terapi behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis menunjukkan persentase 66% gejala tidak pernah dilakukan seperti posisi duduk yang gelisah dan tangan yang berkeringat dimana 60% < x < 75% dikategorikan cukup berhasil. Sehingga terapi behavioral dengan teknik teknik desensitisasi sistematis berimplikasi dalam menurunkan tingkat kecemasan siswa dalam penyelesain matematika.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.