Main Article Content

Abstract

Pemahaman perempuan muda mengenai kewirausahaan serta pemanfaatan sumber daya lokal, khususnya kelapa dan daun kelor, di Papua. Kedua komoditas ini tersedia melimpah, tetapi belum banyak dikembangkan menjadi produk bernilai tambah. Oleh sebab itu, kegiatan difokuskan pada peningkatan kapasitas anggota Nasyiatul Aisyiyah (NA) melalui seminar kewirausahaan, penyampaian materi Good Manufacturing Practices (GMP) dan produk halal, serta pelatihan praktik pembuatan pangan fungsional berbasis kelapa dan kelor, seperti kue pancong, wingko babat, cookies kelapa, dan kue akar kelapa. Metode yang diterapkan berupa pendidikan masyarakat, pelatihan partisipatif, dan difusi ipteks sehingga peserta tidak hanya memperoleh teori tetapi juga keterampilan teknis. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dalam aspek sosial kemasyarakatan dan manajerial, yang berdampak pada tumbuhnya kesadaran kewirausahaan, penguatan industri kreatif lokal, serta peran aktif perempuan dalam mendukung kemandirian pangan. Program ini juga selaras dengan Asta Cita nasional, terutama dalam mendorong terciptanya lapangan kerja berkualitas, pengembangan kewirausahaan, serta peningkatan kualitas SDM. Lebih jauh, kegiatan ini turut berkontribusi terhadap pencapaian SDGs, khususnya kesetaraan gender (SDG 5) dan pengentasan kemiskinan (SDG 1). Dengan demikian, pengabdian ini tidak hanya memberi manfaat individual, tetapi juga memperkokoh fondasi sosial-ekonomi berbasis potensi lokal Papua.

Keywords

Daun Kelor Good Manufacturing Practices Kelapa Kewirausahaan Produk Halal

Article Details

How to Cite
Sinaga, E. S., Tartillah, B. A., Sari, W. K., Sari, D. D., Lestari, N., & Rusniawati, R. (2025). Tranformasi Kearifan Lokal Kelapa (Cocos Nucifera) dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Menjadi Pangan Fungsional Sebagai Bentuk Kemandirian Pangan. Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 120 - 126. https://doi.org/10.31605/sipakaraya.v4i1.5429

References

  1. Anshori S, Kurniawati E. (2022). Penguatan Kapasitas Sosial Anggota Nasyiatul Aisyiyah melalui Pelatihan Komunikasi Publik. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 5(1):50-7. doi:10.29303/jpmm.v5i1.1234.
  2. Arisan DN, Kumala Sari W. (2024). Strategi pengembangan usaha agribisnis kelapa di perbatasan RI–PNG. Jurnal Agribisnis Tropika, 9(1):55–66.
  3. Arisan DN, et al. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi niat berwirausaha mahasiswa IPB. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, (1):33–42.
  4. Dayrit, C. S. (2003). Coconut oil: atherogenic or not. Philippine Journal of Cardiology, 31(3), 97-104.
  5. DebMandal, M., & Mandal, S. (2011). Coconut (Cocos nucifera L.: Arecaceae): in health promotion and disease prevention. Asian Pacific journal of tropical medicine, 4(3), 241-247.
  6. Fitriani SR, Anggraini D. (2022). Pengembangan biskuit kelor sebagai alternatif pangan fungsional. Jurnal Pangan dan Gizi, 12(1):45–53
  7. Fitriani SR, Lestari DA. (2021). Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan Kader Perempuan melalui Pelatihan dan Pendampingan. Jurnal Abdi Ekonomi, 4(2):89-99. doi:10.25077/jae.v4i2.789.
  8. Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. (2016). Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food science and human wellness, 5(2), 49-56.
  9. Kumala Sari W, Arisan DN, Tartillah BA. (2023). Pengembangan agribisnis kelapa berbasis Business Model Canvas di Distrik Muara Tami, Papua. Jurnal Agribisnis Indonesia, 11(2):101–112.
  10. Kumala Sari W. (2022). Determinan motivasi berwirausaha mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Papua. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Papua, 8(2):77–88.
  11. Kurniawan B, Kusnadi E, Nurjanah. (2020). Pemanfaatan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada mie basah sebagai upaya pencegahan stunting. Jurnal Gizi Pangan, 15(2):67–74.
  12. Manwan, S. W., Lestari, M. S., & Dominanto, G. P. (2022). Potensi, kendala dan peluang pengembangan agribisnis kelapa rakyat di kabupaten sarmi, papua. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 41(1), 44-54
  13. Mbikay, M. (2012). Therapeutic potential of Moringa oleifera leaves in chronic hyperglycemia and dyslipidemia: a review. Frontiers in pharmacology, 3, 24.
  14. Ngutra, R. N., & Kakisina, C. S. (2015). Analisis Produktivitas Komoditi Kelapa Kabupaten Sarmi. Jurnal Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan, 2(2), 564696.
  15. Oyeyinka, A. T., & Oyeyinka, S. A. (2018). Moringa oleifera as a food fortificant: Recent trends and prospects. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences, 17(2), 127-136
  16. Pratiwi, R. A., & Senna, A. B. (2021). Potensi ampas kelapa untuk meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Manokwari Papua Barat. Jurnal Triton, 12(2), 48-58.
  17. Rahmawati N, Hidayah N. (2022). Literasi Manajemen dan Keuangan untuk Peningkatan Kemandirian Perempuan. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 11(1):65-74. doi:10.20885/jik.v11i1.982.
  18. Statistik, B. P. (2024). Produksi Tanaman Sayuran Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman 2022. Badan Pusat Statistik. Accessed: Mar, 2.
  19. Suryani L, Hidayat R. (2022). Literasi Pangan Halal sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Ekonomi Perempuan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(3):211-20. doi:10.46549/jpmi.v2i3.412.
  20. Wati NN, Dewi AP. (2021). Pelatihan pembuatan puding cokelat lapis daun kelor sebagai diversifikasi pangan sehat di masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1):22–28
  21. Wulandari S, Pratiwi DN. (2021). Penguatan Jejaring Usaha Perempuan melalui Pelatihan Kewirausahaan. Jurnal ABDIMAS, 25(2):133-42. doi:10.15294/abdimas.v25i2.8723.