Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Anak dengan gagal napas akut ringan sering mengalami penurunan saturasi oksigen (SpO₂) dan kadar hemoglobin, yang dapat memperburuk kondisi klinis jika tidak ditangani secara tepat. Penanganan multidisiplin yang melibatkan keperawatan anak, perawatan kritis, dan intervensi gizi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan status klinis anak. Tujuan: Mengetahui efektivitas kombinasi intervensi posisi semi-Fowler dan suplementasi zat besi dalam meningkatkan saturasi oksigen dan kadar hemoglobin pada anak usia 5–12 tahun dengan gagal napas akut ringan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen pretest-posttest tanpa kelompok kontrol, melibatkan 30 anak yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Intervensi yang diberikan meliputi posisi semi-Fowler selama 30 menit dua kali sehari dan pemberian suplementasi zat besi oral selama lima hari. Pengukuran SpO₂ dilakukan menggunakan pulse oximeter, dan kadar hemoglobin diukur melalui pemeriksaan laboratorium. Hasil dan Pembahasan: Terdapat peningkatan signifikan pada saturasi oksigen dari rata-rata 92,6% menjadi 96,3% (p = 0,002) dan kadar hemoglobin dari 10,1 g/dL menjadi 11,5 g/dL (p = 0,004) setelah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi posisi semi-Fowler membantu memperbaiki ventilasi paru, sementara suplementasi zat besi meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Kesimpulan: Kombinasi intervensi posisi semi-Fowler dan suplementasi zat besi terbukti efektif dalam meningkatkan status oksigenasi dan kadar hemoglobin pada anak dengan gagal napas akut ringan. Pendekatan ini direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan yang integratif dan aplikatif dalam praktik klinis keperawatan anak.

Keywords

keperawatan anak, semi-Fowler, oksigenasi, zat besi, hemoglobin, gagal napas

Article Details

References

  1. Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta, Z. A., Christian, P., de Onis, M., ... & Uauy, R. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet, 382(9890), 427–451. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60937-X
  2. Gibson, R. S. (2020). Principles of Nutritional Assessment (2nd ed.). Oxford University Press.
  3. Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2019). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing (10th ed.). Elsevier.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Tatalaksana Anemia pada Remaja Putri. Direktorat Gizi Masyarakat.
  5. Muttaqin, A., & Sari, Y. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika.
  6. NANDA International. (2021). NANDA Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021–2023. Thieme Medical Publishers.
  7. Sole, M. L., Klein, D. G., & Moseley, M. J. (2020). Introduction to Critical Care Nursing (8th ed.). Elsevier.
  8. Potts, N. L. S., & Mandleco, B. L. (2018). Pediatric Nursing: Caring for Children and Their Families (4th ed.). Delmar Cengage Learning.
  9. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing (12th ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
  10. World Health Organization. (2017). Iron Deficiency Anaemia: Assessment, Prevention and Control. A Guide for Programme Managers. WHO Press.